Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI SULUT: Wilayah Penghitungan Inflasi Diperluas

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mengkaji kemungkinan menjadikan Kotamobagu sebagai kota tambahan untuk memberikan keterwakilan angka provinsi dalam penghitungan inflasi daerah.
Tomat. /Antara-Wahdi Septiawan
Tomat. /Antara-Wahdi Septiawan

Kabar24.com, MANADO—Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mengkaji kemungkinan menjadikan Kotamobagu sebagai kota tambahan untuk memberikan keterwakilan angka provinsi dalam penghitungan inflasi daerah.

Kepala BPS Sulut Mohamad Edy Mahmud mengatakan untuk kepastian penambahan kota menunggu lembaran resmi tentang kegiatan statistik di Sulut dari BPS pusat.

“Tahun depan rencananya ada agenda penghitungan diagram timbangan untuk Kotamobagu, dengan melakukan survei biaya hidup di sana,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (7/12/16).

Saat ini, penghitungan inflasi di Sulut hanya diwakili Kota Manado. Edy mengungkapkan beberapa provinsi memang telah menghitung inflasi dari beberapa kota, untuk lebih memberikan keterwakilan angka provinsi.

“Memang penting untuk menambah kota, terutama kalau ada perbedaan pola konsumsi rumah tangga dan pola perubahan harga yang berbeda antarwilayah,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Peter Jacobs mengatakan ditambahnya kota penghitungan membuat keterwakilan inflasi Sulut semakin baik. Hal tersebut, dirasa menguntungkan bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas inflasi.

“Intervensi pemerintah bisa lebih cepat, selain itu langkah yang diambil TPID semakin terbantu,” tuturnya.

Bank Indonesia sendiri memproyeksi inflasi Desember berkisar 1 – 2%, disebabkan permintaan konsumen menjelang Natal dan Tahun Baru. Berkaca dari realisasi inflasi November, Peter menambahkan tingginya inflasi disebabkan oleh satu produk, yaitu tomat.

Menurutnya, dengan pengalaman yang ada, mekanisme pasar harus lebih dipercepat, sehingga dengan menurunya pasokan, pedagang dapat memenuhinya dari temat lain.

“Dengan adanya lonjakan harga tomat, membuat pedagang mencari pasokan lain. Nah dari situ, untuk ke depannya, mekanisme pasar harus bisa bergulir lebih cepat,” tambahnya.

Inflasi Sulawesi Utara yang diwakili Kota Manado tercatat 2,86% (mtm) pada November 2016 yang disebabkan melonjaknya harga tomat sayur.

Tingginya inflasi November dipengaruhi oleh pergerakan harga kelompok volatile food, sementara kelompok administered dan kelompok inti tercatat mengalami inflasi relatif rendah.

Secara tahunan, inflasi Sulut pada November 2016 tercatat sebesar 3,67% (yoy) atau lebih tinggi di atas level nasional sebesar 3,58% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper