Bisnis.com, PADANG - Pakar gempa dari Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, Badrul Mustafa menyatakan gempa bumi yang terjadi di Pidie, Aceh, tidak berdampak ke Sumbar karena sumber gempa bukan di Sesar Sumatra.
"Gempa Pidie terjadi di patahan Samalanga-Sipopok Fault yang tidak terhubung langsung dengan Sesar Sumatra, sehingga kemungkinan berdampak ke Sumbar amat kecil," kata dia, di Padang, Rabu (7/12/2016).
Dia menjelaskan kemungkinan patahan Samalanga-Sipopok Fault adalah sesar lokal yang tidak menyambung dengan Sesar Semangko. Namun, jika memiliki percabangan dengan Sesar Sumatra maka yang akan kena dampak migrasi gempa adalah daerah terdekat.
Tapi Badrul mengingatkan warga Sumbar tetap harus waspada karena pada sejumlah lokasi dilewati Sesar Sumatera seperti segmen Pasaman, Sianok, Sumani.
"Berdasarkan segmen yang ada sekarang gempa terakhir yang terjadi pada 2007, dan yang perlu lebih diwaspadai adalah segmen Suliti di Solok Selatan," katanya.
Dia mengatakan untuk segmen Suliti sudah cukup lama menyimpan energi dan belum pernah terjadi gempa dalam waktu dekat karena terakhir terjadi pada 1943. "Artinya dapat saja terjadi gempa dari patahan Semangko dan tidak bisa disimpulkan terjadi akibat gempa yang terjadi di Pidie," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya Puteh A. Manaf menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang wilayah itu, Rabu pagi, bertambah menjadi 25 orang, akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Dia mengatakan tim relawan terus melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diduga masih tertimbun di reruntuhan bangunan. Gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter (SR) mengguncang wilayah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan sekitarnya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lokasi gempa yang terjadi pukul 05.03 WIB pada 5,19 derajat Lintang Utara, dan 96,36 derajat Bujur Timur, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
BMKG menyatakan kedalaman pusat gempa 10 kilometer. Lokasi gempa itu 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, 34 kilometer barat laut Kabupaten Bireuen, 48 kilometer timur laut Kabupaten Pidie, 121 kilometer tenggara Banda Aceh atau 1.716 kilometer barat laut Jakarta. BMKG juga menyebutkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.