Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Teroris Duga Molotov di Singkawang Bukan dari Kelompok Radikal

Mantan teroris Ali Fauzi berpendapat pelaku pelemparan bom molotov yang terjadi di Vihara Budi Dharma di Singkawang pada Senin (14/11/2016) lalu bukan bagian dari kelompok radikal.
Ilustrasi bom molotov/Antara
Ilustrasi bom molotov/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Mantan teroris Ali Fauzi berpendapat pelaku pelemparan bom molotov yang terjadi di Vihara Budi Dharma Singkawang pada Senin (14/11/2016) lalu bukan bagian dari kelompok radikal tetapi ulah dari segelintir oknum yang ingin mengacaukan kota itu.

"Itu bukan dari aksi teror kelompok radikal, tapi ulah dari segelintir oknum yang ingin mengacaukan Kota Singkawang," kata Ali Fauzi, saat berkunjung ke Singkawang, Kalimantan Barat, pada Minggu (27/11/2016).

Hal itu diyakini dia lantaran saat ini Kota Singkawang sedang menghadapi tahapan Pilkada serentak. Meski bukan dari aksi teror kelompok radikal, ia mengingatkan, agar masyarakat Kalimantan Barat harus waspada. "Lantaran Kalimantan Barat sangat rawan dengan aksi teror," tuturnya.

Alasan Kalbar sangat berpotensi dengan aksi teror seperti yang terjadi di Samarinda, kata dia, karena masyarakat yang ada di Kalbar cukup majemuk.

"Semua etnis hampir ada. Mereka akan senang apabila terjadi konflik. Mereka akan siap untuk menungganginya," ujarnya.

Untuk itu dia mengajak masyarakat di Kalbar, untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Dengan melibatkan semua elemen masyarakat.

Kepolisian, lanjutnya, tentu punya kewajiban untuk melakukan upaya-upaya berkoordinasi dengan para tokoh agama, adat, masyarakat, dan lain sebagainya. "Semua elemen masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penanganan terorisme di wilayahnya masing-masing."

Kalau bisa, ujarnya, pihak intelijen senantiasa mewaspadai. Dalam artian, ada semacam upaya-upaya yang lebih kuat, salah satunya masuk ke kelompok-kelompok ini. "Jika tidak, maka kita akan terus menerus kecolongan," tuturnya.

Secara terpisah, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Musyafak mengatakan akan meminta bantuan Densus 88 untuk menyelidiki kasus dugaan pelemparan menggunakan botol bersumbu atau bom molotov pada Pekong Budi Dharma di Kota Singkawang.

"Kami akan minta bantuan tim Densus 88 untuk menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di Singkawang," kata Musyafak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper