Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM GEREJA OIKUMENE SAMARINDA: Romo Beny Susetyo Mengecam, Perusak Peradaban

Bom yang meledak di depan Gereja Oikumene Jl Cipto Mangunkusumo Samarinda, yang menimbulkan korban anak-anak tidak berdosa --Intan Marbun 92,5 tahun) meninggal dunia dan tiga balita lainnya dirawat karena luka bakar-- merupakan tindakan teror yang merusak peradaban.
Bom meledak di Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11)./Antara
Bom meledak di Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Bom yang meledak di depan Gereja Oikumene Jl Cipto Mangunkusumo Samarinda, yang menimbulkan korban anak-anak tidak berdosa --Intan Marbun 92,5 tahun) meninggal dunia dan tiga balita lainnya dirawat karena luka bakar-- merupakan tindakan teror yang merusak peradaban.

Tokoh agama Romo Benny Susetyo mengatakan tindakan teror dapat menghancurkan bangsa secara cepat atau perlahan karena memicu ketidakstabilan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

"Kita tentu prihatin ada bom kemarin yang menimbulkan korban tidak berdosa. Teror menhancurkan harapan bangsa," kata Benny kepada wartawan di kantor Maarif Institute, Tebet, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Dia mengatakan Indonesia merupakan suatu negara yang dibangun dengan pondasi kemajemukan sehingga tidak seorangpun boleh merusaknya dengan memaksakan kehendak dan melakukan kekerasan.

Teror, kata dia, hanya akan mengusik kerukunan karena memicu ketidakpastian di tengah masyarakat. Teror membuat suasana tidak kondusif dan ekonomi masyarakat terganggu yang nantinya membuat bangsa semakin terpuruk dan persoalan bertambah.

Jika situasi tidak rukun, lanjut dia, akan banyak modal yang ke luar dari Indonesia. Pemodal akan lari ke luar negeri selain Indonesia untuk mencari tempat aman guna berinvestasi.

Terlebih, di dunia maya belakangan cenderung mendramatisasi peristiwa teror dengan pro kontranya yang justru menambah kisruh keadaan karena menebar citra buruk Indonesia.

"Teror menghancurkan akal sehat dan peradaban. Selain itu juga menghancurkan Pancasila dan menghina kemanusiaan. Manusia tidak ada arti lagi di antara sesamanya. Tidak boleh memaksakan kehendak dan sebaiknya kita semua bergandeng tangan untuk persaudaraan sejati. Dengan damai dan dialog maka kita bisa kembali menemukan ke-Indonesiaan kita," kata dia.

Benny berharap siapapun di Indonesia, termasuk pemerintah, agar tidak pernah takut dan kalah dengan teror yang bertujuan menebar ketakutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper