Bisnis.com, PONTIANAK – Ekonomi Kalimantan Barat mengalami pertumbuhan pada kuartal III/2016 sebesar 5,71% dibandingkan dengan kuartal II/2016 yang mencapai 4,41%.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Martalena mengutarakan, pertumbuhan ekonomi Kalbar dipengaruhi oleh kenaikan penjualan terhadap produksi lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 38,68%, pertambangan dan penggalian sebesar 36,70%, dan jasa keuangan yang mencapai 11,12%.
“Pertumbuhan kali ini didorong meningkatnya kegiatan pertambangan bauksit sebagai bahan dasar produksi alumina serta meningkatnya pembangunan fisik di Kalbar,” kata Martalena kepada Bisnis, Senin (7/11).
Selain itu, kata dia, pertumbuhan disumbang oleh jasa pendidikan sebesar 7,24% dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 6,97%.
Menurutnya, pertumbahan ekonomi Kalbar juga berasal dari sisi pengeluarn konsumsi lembaga non rofit rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-LNPRT), ekspor serta pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT).
“Pertumbuhan tinggi di ekspor sebesar 20,21%, diikuti PK NPRT sebesar 10,07%, dan komponen PKRT sebesar 5,36%,” ucapnya.