Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Djarot: Informasi Ahok Mundur Adalah Hoax

Djarot Saiful Hidayat, Calon Wakil Gubernur DKI membantah adanya isu terkait pasangannya Calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama akan mengundurkan diri merupakan informasi yang tidak benar.
Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) melambaikan tangan usai menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9)./Antara
Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) melambaikan tangan usai menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Djarot Saiful Hidayat, Calon Wakil Gubernur DKI membantah adanya isu terkait pasangannya Calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama akan mengundurkan diri merupakan informasi yang tidak benar.

Bahkan, dalam informasi yang beredar melalui jejaring sosial Whatsapp tersebut, Gubernur Basuki yang akrab disapa Ahok tersebut akan ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar.

"Itu hoax. Itu enggak benar. Saya belum mendengar kabar itu, dan enggak ada niatan seperti itu," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta non-aktif tersebut, Jumat (4/11/2016).

Dirinya meminta semua pihak, terutama warga Jakarta, untuk tidak terpengaruh dengan adanya berita-berita hoax tersebut.

"Justru inilah kesempatan bagi kita semua bangsa Indonesia untuk benar-benar di uji demokrasinya. Bisa enggak kita menjadi orang Indonesia yang seutuhnya, yang betul-betul bisa memahami bahwa kita heterogen," ujarnya.

Menurutnya, semua orang tidak bisa menentukan ras, suku dan agamanya saat dilahirkan, dikarenakan hal itu sudah kodrat yang diberikan Tuhan.

"Saya sampaikan, bahwa saya oleh Tuhan ditakdirkan lahir sebagai orang Jawa beragama Islam. Pak Ahok ditakdirkan oleh Tuhan, orang Belitung, China, yang beragama Kristen. Itu kan suatu kodrat bagi kita semua," terangnya.

Dirinya juga mengimbau bahwa agama tidak dikait-kaitkan dengan dunia politik, apalagi pemilihan kepala daerah. Pasalnya, urusan agama berbeda dengan urusan politik.

"Dan kita sudah bersumpah bawa kita menyatu. Jadi janganlah ini dikaitkan dengan urusan Pilkada. Kan beda. Demo 4 November dan Pilkada beda kadarnya" tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper