Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO 4 NOVEMBER : Negosiasi Buntu

Negosiasi antara pengunjuk rasa 4 November dan Pemerintah berpotensi buntu setelah dua pertemuan antar utusan tidak mencapai kata sepakat.
Demo 4 November Berlangsung di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Demo 4 November Berlangsung di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA--Negosiasi antara pengunjuk rasa 4 November dan Pemerintah berpotensi buntu setelah dua pertemuan antar utusan tidak mencapai kata sepakat.

Negosiasi dilaksanakan di halaman depan Kementerian Sekretariat Negara yang berhimpitan dengan Istana Merdeka pada sekitar 15.30 WIB dan 16.20 WIB, Jumat (4/11/2016).

Utusan pengunjuk rasa Bahtiar Nasir mengungkapkan para demonstran menginginkan perwakilan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

"Saya sampaikan ke sana, apakah mau bernegosiasi dengan utusan resmi Pemerintah yaitu Menko Polhukam, ternyata tidak," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, nampak menteri dan kepala lembaga yang terlibat dalam menemui pengunjuk rasa adalah Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Tito Karnavian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper