Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyatakan pembangkit listrik tenaga biomassa atau sampah dari TPA Payakumbuh, akan beroperasi tahun depan dengan potensi energi mencapai 10 MW.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemanfaatan TPA Payakumbuh itu untuk energi listrik akan meningkatkan pasokan listrik di Sumbar.
“Ada banyak peluang dari TPA sampah, jika benar-benar dikelola dengan baik. Tidak hanya membuat lingkungan menjadi bersih, tetapi juga menghasilkan energi,” ujarnya, Jumat (28/10/2016).
TPA regional Payakumbuh, merupakan tempat pembuangan akhir dari empat daerah yaitu Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam dan Limapuluh Kota dengan rerata 250 ton sampah per hari.
Adapun, pembangkit listrik tenaga biomassa atau biasa juga disebut pembangkit listrik thermal dengan uap supercritical steam. Sampah atau gas mehan dari sampah menghasilkan uap pada boiler steam supercritical.
Uap dengan kompresi tinggi ini kemudian akan menggerakkan turbin dan flywheel yang tersambung pada generator dinamo dengan perantara transmisi otomastis, sehingga menghasilkan listrik.
Kepala UPTD TPA Sampah Regional Payakumbuh Sirdany mengatakan sudah ada kerjasama antara BUMD PT Grafika Sumbar dengan PT Sumber Dinamik Indonesia untuk mengelola sampah tersebut menjadi listrik.
“Targetnya bisa menghasilkan listrik 10 MW, dengan pasokan sampah 250 ton per hari. Jika masih kurang masih ada pasokan dari Padang Panjang dan Tanah Datar yang mampu menambah jadi 440 ton per hari,” katanya.
Komisaris PT Grafika Sumbar Muslim Harun mengatakan kedua perusahaan sudah siap untuk memulai proses pengerjaan, namun masih terkendala soal kesepatakan sewa lahan untuk lokasi pembangunan alat.
“Tahun depan sudah harus dibangun, sehingga pada akhir tahun sudah bisa diuji, dan pada 2018, kita sudah bisa memasok listrik ke PLN,” ujarnya.