Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang memastikan integrasi command center dengan seluruh SKPD guna mengoptimalkan teknologi dalam pelayanan kepada masyarakat dilakukan tahun depan.
Wali Kota Padang Mahyeldi Dt Marajo mengatakan konsep smartcity yang diterapkan Pemkot Padang baru bisa optimal tahun depan dengan integrasi seluruh aplikasi melalui pengoperasian command center atau pusat kontrol.
“Tahun depan, seluruh aplikasi untuk informasi dan pelayanan kota sudah terintegrasi, sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan lebih cepat dan efisien,” katanya, Kamis (27/10/2016).
Dia mengatakan pemerintah setempat sudah menerapkan sistem informasi teknologi (IT) melalui satuan perangkat kerja daerah (SKPD) dengan memuat lebih dari 40 aplikasi menyangkut informasi dan layanan.
Mahyeldi meyakini dengan integrasi seluruh informasi dan layanan akan memudahkan monitoring kota dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau sudah smartcity, masyarakat tidak repot. Untuk perizinan misalnya cukup diurus dari rumah saja melalui gadget, tidak rumit dan lebih cepat,” katanya.
Selain itu, dia mengungkapkan Pemkot Padang sudah menjalin kesepakatan dengan Kemenpan dan RB tentang penerapan inovasi pelayanan publik di ibukota provinsi Sumatra Barat itu.
Menurutnya, pemerintah mendukung penuh pemanfaatan teknologi dan inovasi layanan dalam interaksi antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam memberikan informasi dan layannya kepada publik.
Haldi Zusrian Panjaitan, Ahli IT dari Reksis Technology menyebutkan command center adalah inti dari penerapan smartcity.
“Banyak pemda yang kebingungan untuk menjalankan program smartcity, karena kesulitan mau memulainya dari mana,” ujarnya.
Menurutnya, untuk Kota Padang memerlukan command center sebagai ruang kontrol yang memadai untuk memberikan informasi dan layanan, mengingat daerah tersebut berada di bibir pantai dan rawan bencana.
Adapun, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Puji Atmoko meminta smartcity perlu diperluas dengan mengoptimalkan penggunaan traksaksi nontunai di sentra-sentra pelayanan publik di daerah itu.
“Perlu terus diperluas gerakan nontunainya, mulai dari Trans Padang, parkir, layanan publik, sampai cafe dan restoran di dorong terapkan model transaksi nontunai,” ujarnya.
Dia mengatakan transaksi nontunai jauh lebih aman dan efisien, sekaligus membantu mengurangi penggunaan uang cash yang rentan terhadap pencurian dan kejahatan di masyarakat.