Kabar24.com, JAYAPURA - Punglli berpotensi terjadinya di setiap wilayah Indonesia.
Terkait itu, Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif 122/Tombak Sakti (TS) Letkol Inf Kohir melaksanakan inspeksi mendadak guna mencegah pungutan liar di sejumlah pos jajaran dari Kota Jayapura hingga Kabupaten Keerom, Papua.
"Sejak kemarin saya sidak ke sejumlah pos jajaran Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/TS yang tersebar di sepanjang di Kota Jayapura hingga Kabupaten Keerom," kata Dansatgas Pamtas Yonif 122/TS Letkol Inf Kohir di Kota Jayapura, Papua, Selasa (25/10/2016).
Sidak itu, kata dia, juga untuk mencegah pelanggaran prajurit di lapangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait pemberantasan pungutan liar yang marak diberitakan.
"Sidak ini juga dilaksanakan karena menyikapi perkembangan situasi terkini, yang sedang marak operasi tangkap tangan (OTT), yang dilakukan pemerintah," katanya.
Letkol Kohir menyampaikan bahwa pelaksanaan sidak tidak lain untuk mencari dan menemukan indikasi-indikasi kemungkinan pelanggaran pungli oleh jajarannya.
"Saya sengaja melaksanakan sidak untuk mengetahui adanya indikasi-indikasi pelanggaran prajurit yang mengarah kepada tindakan pelanggaran pungutan liar, selain itu juga saya perlu memberikan penekanan agar prajurit-prajurit saya terhindar dari pelanggaran pungli," katanya.
"Kami menjaga komitmen dalam melaksanakan tugas pengamanan perbatasan ini tetap berpedoman kepada perintah operasi dari komando atas secara profesional tanpa dinodai dengan pelanggaran sekecil apapun, termasuk pungli di dalamnya," sambungnya.
Dalam pelaksanaan sidak, Dansatgas Yonif 122/TS juga memerintahkan para Danpos jajaran untuk membuat papan imbauan kepada warga dan para sopir angkutan yang melintas di depan Pos agar tidak memberikan uang atau barang apapun kepada pos yang berada di sepanjang jalan lintas Papua dan perbatasan.
"Harapan kita semuanya adalah antara Satgas Pamtas Yonif 122/TS dan masyarakat sama-sama saling menjaga agar tidak terjadi tindakan pungli," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
