Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah mengklaim tetap berupaya merevitalisasi program Keluarga Berencana (KB) agar terbangun para keluarga sejahtera di Indonesia.
Dalam kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (10/10/2016), Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke Posko Kesehatan Desa Srimulyo, Dusun Jasem, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, untuk meninjau pelaksanaan program KB.
Presiden Joko Widodo mengingatkan salah satu aspek untuk memajukan suatu negara adalah mempersiapkan keluarga yang direncanakan dengan baik.
Anak-anak dan keluarga yang terencana, ujar Jokowi, dapat mendorong terciptanya keluarga sejahtera dan bahagia, serta mampu mengatasi permasalahan kependudukan yang dialami hampir seluruh negara di dunia.
"Apakah ingin anaknya satu, silakan. Ingin anaknya dua, silakan. Tetapi yang paling penting direncanakan dengan baik," ungkap Presiden melalui pernyataan resmi, Senin (10/10/2016).
Salah satu bentuk perencanaan yang coba disinggung oleh Presiden ialah mengenai perencanaan keuangan untuk pendidikan buah hati. Presiden Joko Widodo ingin anak-anak Indonesia nantinya mampu bersaing dengan negara lainnya dan dapat terus memperoleh pendidikan.
"Tidak boleh anak-anak kita berhenti di SD. Harus terus bersekolah. Karena dengan bersekolah, anak-anak akan mendapatkan pendidikan sehingga bisa bersaing dengan negara lain," ucapnya.
Pada pengujung sambutannya, Presiden menginstruksikan kepada Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty agar terus berupaya menjadikan keluarga Indonesia sebagai keluarga yang sejahtera.
Secara khusus, Presiden juga meminta agar BKKBN mengawal program KB dengan memberi perhatian khusus kepada generasi muda.
"Terakhir, saya minta kepala BKKBN untuk terus mengawal program KB ini. Pastikan makin banyak keluarga yang mengikuti dan perhatian khusus perlu diberikan kepada generasi muda atau keluarga baru," ucapnya.
Mendampingi Presiden dalam acara tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Selain itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X dan Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty.