Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balikpapan Cetak Laju Inflasi Tertinggi di Kalimantan

Kota Balikpapan mencetak laju inflasi sebesar 0,21% selama September, tertinggi di seluruh Kalimantan setelah Kota Palangkaraya dan Banjarmasin yang mencetak laju inflasi masing-masing sebesar 0,11%.
Balikpapan/Ilustrasi
Balikpapan/Ilustrasi

Bisnis.com, BALIKPAPAN-Kota Balikpapan mencetak laju inflasi sebesar 0,21% selama September, tertinggi di seluruh Kalimantan setelah Kota Palangkaraya dan Banjarmasin yang mencetak laju inflasi masing-masing sebesar 0,11%.

Padahal, pada Agustus Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,18%. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Balikpapan, laju inflasi kota minyak secara year to date mencapai 2,79% dan secara year on year sebesar 3,90%.

Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga sepanjang September antara lain adalah kelompok kesehatan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan.

"Kelompok kesehatan kenaikan IHKnya tertinggi, mencapai 0,66%. Tapi komoditas yang memberi andil terbesar terhadap inflasi secara keseluruhan adalah tarif pulsa dengan kenaikan indeks harga sebesar 3,809%.

Sehingga kontribusi kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan mencapai 0,1139%," jelas Nur, Senin (3/10/2016). Kontribusi besar setelah kelompok tersebut berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0838% dan disusul oleh kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,0778%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan laju inflasi kota minyak selama September masih terbilang wajar meskipun pada bulan sebelumnya berhasil mencetak deflasi.

Sebab laju kenaikan indeks harga per kelompok pengeluaran masih dalam batas wajar, yakni 0,21 (month to month) secara keseluruhan. "Inflasi dan deflasi terjadi dalam siklus bulanan adalah hal yg wajar. Hal tersebut menggambarkan dinamika transaksi ekonomi masyarakat yang cukup tergantung dengan momen atau musim. Sepanjang inflasi tersebut terjadi dalam range yang wajar dan terkendali," tutup Suharman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper