Bisnis.com, JAKARTA - Ketimpangan pendidikan yang dialami para anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia jadi perhatian pemerintah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan fasilitasi ketersediaan guru bagi para anak TKI tersebut akan menjadi langkah strategis untuk menjadi ujung tombak Indonesia dalam membangun kecerdasan anak bangsa.
Berdasar amanat Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, negara berkewajiban melaksanakan penyelenggaraan pendidikan wajib belajar 9 tahun untuk setiap warga negara baik yang tinggal di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar negeri.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2016), Muhadjir menyebutkan bahwa tahun ini Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirimkan guru Indonesia yang bertugas untuk mendidik anak-anak Indonesia dengan jenjang pendidikan setara dengan sekolah pendidikan dasar dan menengah tahap 7.
Selain itu, menurut Mendikbud, Pengiriman guru Indonesia dapat membentengi para anak TKI tersebut dengan rasa nasionalisme yang tinggi.
Sebanyak 115 guruakan ditugaskan di Malaysia, mereka terdiri dari 101 guru jenjang pendidikan dasar (Dikdas) dan 14 orang guru Pendidikan Menengah (Dikmen). Mereka telah diseleksi di tiga Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Negeri Makassar .
Distribusi penempatan guru Indonesia di Malaysia Tahap 7, yaitu sejumlah 30 guru di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, 31 guru di Community Learning Centre (CLC) wilayah Kota Kinabalu dan Tawau, 37 guru di Pusat Belajar Humana, tujuh guru di Johor Bahru, lima guru di Kelang, lima guru di Sarawak.
Rangkaian kegiatan pengiriman guru Dikdas dan guru Dikmen ini berlangsung selama empat hari, yaitu dari tanggal 26 September 2016, terdapat pengukuhan dan pelepasan guru tahap 7.
Pada tanggal 27 September 2016, keberangkatan guru menuju Tawau Sabah, Malaysia. Kemudian, acara serah terima guru kepada Perwakilan RI di Kota Kinabalu, Johor Bahru dan Tawau Malaysia pada tanggal 28 September 2016, dan distribusi penempatan semua guru di wilayah kota Kinabalu, Tawau, Johor Bahru dan Kelang Malaysia pada tanggal 29 September 2016.