Kabar24.com, JAKARTA--Portal internet Yahoo memastikan bahwa para peretas telah mencuri informasi dari sekitar 500 juta akun pengguna.
Pihak Yahoo menyebutkan bahwa serangan yang dilakukan pada 2014 itu diyakini dilakukan atas sponsor negara.
"Intrusi online dan pencurian oleh para aktor yang disokong negara sudah semakin sering terjadi di dalam industri teknologi," menurut pernyataan perushaan itu sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (23/9/2016). Yahoo mengakui peretasan ini jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Data yang telah dicuri diduga meliputi nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir dan kata sandi akun para pengguna. Namun Yahoo menyebutkan data yang dicuri tidak mencakup informasi kartu pembayaran atau informasi rekening bank.
Verizon, pemilik Yahoo, mengatakan kepada BBC bahwa peretasan itu diketahui "dalam dua hari terakhir" dan sejauh ini informasi yang dimiliki masih minim.
Yahoo merekomendasikan kepada para pengguna untuk mengganti kata sandi jika mereka belum menggantinya sejak tahun 2014.
Pada bulan Juli, Yahoo dijual ke perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat Verizon senilai US$4,8 miliar.