Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Kecam Uji Coba Nuklir Korea Utara

China pada Jumat (9/9/2016) mengecam uji nuklir Korea Utara, namun diperkirakan tidak akan memberlakukan sanksi keras terhadap negara tersebut.
Peluncuran peluru kendali Korut pada bulan Maret 2016/Reuters
Peluncuran peluru kendali Korut pada bulan Maret 2016/Reuters

Bisnis.com, BEIJING -  China pada Jumat (9/9/2016) mengecam uji nuklir Korea Utara, namun diperkirakan tidak akan memberlakukan sanksi keras terhadap negara tersebut.

China, sekutu diplomatik utama Pyongyang, adalah pemain kunci dalam upaya pemberhentian program nuklir Korea Utara. Namun, negara tersebut pada akhir-akhir ini berubah sikap dan mulai menyetujui pemberlakukan sanksi lebih keras dari PBB.

China akan menyerahkan protes diplomatik terhadap kedutaan Korea Utara di Beijing atas uji nuklir terbaru itu, kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying.

Di sisi lain, China juga menyalahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan karena memperparah keadaan di kawasan itu dengan menempatkan sistem anti-rudal THAAD untuk menangkal ancaman rudal dari Utara.

China mengatakan sistem anti-rudal THAAD adalah ancaman bagi keamanan nasional dan tidak berniat untuk membawa program nulir Korea Utara ke meja perundingan kecuali sistem pertahanan itu dihentikan.

Kantor berita China, Xinhua, dalam sebuah editorial mengaku terkejut atas uji coba dari Korea Utara. Namun di sisi lain mereka juga meminta semua pihak lain untuk menahan diri dari tindakan yang hanya akan memperkeruh suasana.

"Baru-baru ini, Korea Selatan juga tidak mengabaikan desakan dari negara-negara tetangga dan meneruskan penempatan sistem anti-rudal THAAD. Langkah ini bertentangan dengan upaya perdamaian dan stabilitas semenanjung tersebut," kata Xinhua.

Salah seorang pejabat negara Barat yang bertugas di Beijing, yang juga pernah bekerja di Pyongyang, mengatakan bahwa China punya sedikit pengaruh di Korea Utara.

"Korea Utara tidak menyukai China dan jelas tidak mendengarkan mereka," kata sumber tersebut.

"Pemimpin Korea Utara mengetahui dengan jelas apa yang mereka lakukan dan sejauh mana mereka dapat bertindak. Mereka tidak akan memulai perang karena tahu Amerika Serikat akan meratakannya dengan mudah," kata dia.

Seorang pakar Korea Utara, Michael Madden, menyatakan yakin bahwa negara tersebut memberi tahu China dan Rusia sebelum menggelar uji tersebut.

"Kedua negara itu jelas telah mengetahui rencana uji coba nuklir," kata Madden merujuk pada kunjungan dua pejabat negara dari Korea Utara ke Rusia dan China pada pekan ini.

Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri China mengaku tidak mendapat pemberitahuan atas rencana tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper