Kabar24.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyerukan bahwa negara yang tergabung dalam ASEAN untuk tidak membiarkan negara-negara besar mengatur dan menentukan keamanan dan stabilitas wilayah regional Asia Tenggara.
Dalam sidang pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-28 di Vientiane, Laos, Kepala Negara menyatakan dinamika di kawasan terus memerlukan perhatian negara-negara anggotanya.
“Kita tidak dapat membiarkan instabilitas terjadi di wilayah sekitar kita. Kita tidak dapat membiarkan negara-negara besar mengatur dan menentukan nasib keamanan dan stabilitas wilayah sekitar kita,” katanya dikutip dari laman sekretariat kabinet, Selasa (6/9/2016).
Jokowi berharap negara-negara ASEAN agar dapat menjaga semangat untuk tetap menjaga stabilitas kawasan.
“Untuk itu, semangat kerja sama guna menjaga rumah kita harus terus kita teguhkan,” ujarnya.
Jokowi juga mengemukakan bahwa negara-negara di dunia memiliki harapan tinggi bagi masyarakat ASEAN yang tahun depan akan berusia 50 tahun, sebagai sebuah kawasan yang bermukim di dalamnya sebanyak lebih dari 600 juta jiwa.
Namun Presiden Jokowi mengingatkan tanpa kesatuan dan sentralitas ASEAN, peran ASEAN sebagai kontributor penting untuk keamanan dan stabilitas kawasan akan sirna.
“Jika hal tersebut terjadi, maka masa depan ASEAN akan suram,” ujarnya.
Dalam sidang tersebut Presiden Jokowi juga membangkitkan semangat negara-negara anggota ASEAN. Ia menyebutkan, perekonomian ASEAN merupakan sebuah kisah sukses tersendiri.
“GDP ASEAN selama dua tahun berturut-turut tumbuh secara positif, yaitu 4,7 persen. Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global, Uni Eropa, dan Amerika Serikat,” ungkap Presiden.
Untuk itu, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin negara ASEAN untuk selalu memperkuat kerja sama ekonomi negara-negara kawasan.
Ia menyebutkan, setidaknya terdapat tiga hal yang harus dipastikan oleh masyarakat ASEAN.
“Pertama, memastikan kerja sama ekonomi yang dapat dinikmati oleh masyarakat ASEAN secara merata. Kesenjangan pembangunan antara negara anggota ASEAN harus semakin diperkecil,” tegas Presiden.
Kedua, Presiden meminta ASEAN untuk memastikan keterlibatan dan kemajuan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) melalui pengembangan teknologi dan inovasi serta perluasan akses keuangan dan pasar.
“Jika rakyat ASEAN tidak merasakan manfaat keberadaan ASEAN, maka akan sulit bagi ASEAN untuk tumbuh berkembang secara berkelanjutan,” lanjut Presiden.
Terakhir, Presiden Joko Widodo juga meminta ASEAN untuk menjadi organisasi yang memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya. Presiden berpendapat bahwa pekerja migran ASEAN merupakan representasi nyata dari masyarakat ASEAN yang harus dilindungi.
“ASEAN harus memastikan bahwa hak-hak pekerja dan keluarganya dilindungi dengan baik,” tegas Presiden.
Jokowi : Jangan Biarkan Negara Besar Atur Stabilitas Asean
Presiden Joko Widodo menyerukan bahwa negara yang tergabung dalam ASEAN untuk tidak membiarkan negara-negara besar mengatur dan menentukan keamanan dan stabilitas wilayah regional Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Target Harga ACES Jelang Rebranding Merek Baru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Pengamat Soroti Pengunaan Sirekap pada Pilkada Serentak 2024
19 menit yang lalu