Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengendarai motor dari rumah dinasnya di Jalan Besakih, Menteng, Jakarta Pusat menuju ke kantornya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Meski ada aturan yang mewajibkan penggunaan kendaraan umum bagi pejabat dan pegawai Pemprov DKI Jakarta satu kali setiap bulan pada Jumat minggu pertama, Djarot tetap memilih naik motor.
"Iya, kita mau coba lah. Saya naik sepeda pernah, tapi enggak tahan karena kena polusi. Naik taksi pernah, naik bus sering. Sekarang coba naik motor," kata Djarot.
Selain ingin tahu bagaimana serunya mengendarai sepeda motor di jalanan Ibu Kota, Djarot juga punya alasan lain.
"Dan, kita bisa melihat kenyamanan dan ketepatan waktu (berkendara). Makanya yang paling rasional itu sebenarnya naik bus, baru naik taksi. Itu dari sisi kenyamanan dan ketepatan waktu. Bulan depan saya mau naik bus saja," ujarnya.
Setelah memimpin rapat koordinasi pengolahan air limbah Kepulauan Seribu di Balai Kota, Djarot kembali naik motorke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jalan Medan Merdeka Barat.
Dia mengendarai motor matic, berwarna putih, dengan nomor polisi B 4407 BFW. Ketika ditawari untuk naik motor milik patroli pengawal, ia menolak.
"Kalau dulu di Blitar biasa naik motor laki-laki, tapi bukan yang gede," kata Wagub.
Alasan Wagub Djarot Naik Motor ke Kantor
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengendarai motor dari rumah dinasnya di Jalan Besakih, Menteng, Jakarta Pusat menuju ke kantornya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu