Kabar24.com, DEPOK - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin berjanji akan memberikan solusi terhadap korban penipuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Depok 2016.
Thamrin mengatakan pihaknya sudah menyediakan sejumlah kursi di sekolah swasta untuk menampung korban penipuan PPDB Kota Depok 2016.
"Kami punya 785 kursi kosong di sekolah swasta. Nanti para siswa penipuan PPDB bisa sekolah di sana. Saat ini SMA PGRI sudah menyatakan siap," ujarnya, Rabu (31/8/2016).
Hari ini, Rabu (31/8/2016), sejumlah orangtua korban penipuan PPDB 2016 menggeruduk kantor Dinas Pendidikan Kota Depok menanyakan solusi atas kisruh PPDB tersebut.
Mereka mengakui sebagai korban calo wartawan dan LSM gadungan yang menjanjikan para anaknya bisa melanjutkan ke SMA negeri di Depok. Mereka mengatakan telah memberikan sejumlah uang mulai dari Rp8 juta hingga Rp20 juta.
Para orangtua siswa tersebut mewakili sekitar 150 siswa yang anaknya masih terlantar atas janji palsu wartawan dan LSM gadungan di Depok. Kini para siswa tersebut hanya bisa diam di rumah. Sementara siswa lainnya sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Thamrin menambahkan pihaknya berjanji akan membereskan kisruh PPDB di Depok. Dia memastikan tahun depan persoalan PPDB seperti sekarang ini tidak akan terjadi lagi.
"Saya ini baru menjabat kepala dinas, jujur saya miris dengan persoalan PPDB ini. Tapi sudah saya tegaskan kepada seluruh kepala sekolah di negeri untuk tidak menerima siswa titipan," ujarnya.
Elliyana, orangtua siswa yang mengaku korban penipuan calo PPDB mendesak Dinas Pendidikan Depok untuk menarik kembali siswa titipan yang sudah masuk ke sekolah negeri.
"Biar adil, kami minta siswa yang masuk sekolah negeri melalui calo juga harus ditarik ulang. Biar sama-sama satu penderitaan," katanya.