Bisnis.com, JAKARTA – Daerah perbatasan ditargetkan menjadi pintu masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 2019.
Sekretaris Badan Nasional Pengelolan Perbatasan (BNPP) Hadi Wibowo mengatakan wilayah itu nantinya menjadi lalu lintas barang maupun orang. Pembangunan batas wilayah dan penetapan perbatasan itu tertuang dalam RPJMN 2015-2019.
Dia mengungkapkan saat ini pemerintah menargetkan pembangunan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) selesai akhir 2016 ini. Ke depannya, akan direncanakan kembali pembangunan sembilan pos lainnya dari total 22 PLBN di 2017.
“Tujuh PLBN ini merupakan obsesi pemerintah dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini. Ketujuh pos tersebut terbagi atas tiga di Kalimantan Barat, tiga di Nusa Tenggara Timur, dan satu di Sekau Papua,” katanya seperti yang dikutip dalam laman resmi Kemendagri, Senin (1/8/2016).
Menurutnya, hal yang menjadi hambatan sejauh ini yakni luasnya kepulauan Indonesia. Hal ini berimplikasi pada biaya yang besar. Selain itu, fokus prioritas pemerintah banyak sehingga BNPP setiap tahunnya akan melakukan tahapan-tahapan pembangunan.
“Presiden Jokowi ingin jadikan perbatasan sebagai halaman depan, pintu ekspor-impor, dan pusat perdagangan dengan negara tetangga,” ujarnya.
Pada tahun kedua pembangunan ini, lanjutnya, sudah dibangun jalan pararel dan jalur inspeksi perbatasan. Pada Oktober 2016, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan peresmiaan, sebagai penanda sudah terbangunnya perbatasan.