Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penembakan Baton Rouge: Penembak Tiga Polisi Ternyata Mantan Anggota Marinir AS

Seorang mantan mariner AS menembak mati tiga polisi di Baton Rouge hampir dua pekan setelah seorang warga kulit hitam ditembak mati di tempat yang sama da memicu aksi protes besar-besaran serta menewaskan lima polisi wilayah Dallas.
Mobil sherif East Baton Rouge Sheriff dengan lubang bekas tembakan tampak dekat lokasi penembakan terhadap sejumlah polisi di Baton Rouge, Louisiana, AS (17/7/2016)./Reuters-Jonathan Bachman
Mobil sherif East Baton Rouge Sheriff dengan lubang bekas tembakan tampak dekat lokasi penembakan terhadap sejumlah polisi di Baton Rouge, Louisiana, AS (17/7/2016)./Reuters-Jonathan Bachman

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang mantan mariner AS menembak mati tiga polisi di Baton Rouge hampir dua pekan setelah seorang warga kulit hitam ditembak mati di tempat yang sama da memicu aksi protes besar-besaran serta menewaskan lima polisi wilayah Dallas.

Pelaku yang mengenakan seragam hitam bersenjata laras panjang itu ditembak mati beberapa menit setelah terjadi baku tembak. Dia tidak bisa mengelak karena dikepung oleh satuan polisi setempat.

Dua orang polisi resor Baton Rouge dan satu deputi sherif tewas, sedangkan seorang deputi sheriff lainnya mengalami luka parah sebagaimana dikutip Reuters, Senin (18/7/2016).

Kolonel Mike Edmonson, kepala kepolisian negara bagian Louisiana menyatakan kepada wartawan bahwa pria bersenjata itu bertindak sendiri, berbeda dari informasi sebelumnya bahwa mereka tengah mencari para penembak lainnya.

Masih belum diperoleh keterangan apakah ada hubungan antara kejadian tragis kemarin waktu setempat tersebut dengan kerusuhan yang terjadi akibat dua pria kulit hitam ditembak polisi pada awal bulan ini.

Kedua pria tersebut adalah Alton Sterling, 37 yang ditembak di Baton Rouge pada 5 Juli dan Philando Castile, 32 yang ditembak mati di dekat gereja St. Paul, Minnesota keesokan harinya.

Pihak kepolisian tidak menyebutkan nama mantan marinr tersebut, namun seorang pejabat pemerintah AS menyebutkan bahwa pria itu bernama Gavin Long asal Kansas City, Missouri. Pria berkulit hitam itu dilaporkan sebuah media berusia 29 tahun.

Long pernah bertugas sebagai marinir mulai Agustus 2010 dan meraih pangkat sersan. Dia juga pernah bertugas di Irak mulai Juni sampai Januari dan meraih sejumlah medali dan penghargaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper