Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Kesehatan akan melakukan vaksinasi ulang kepada anak-anak yang terdata mendapat vaksin palsu. Vaksinasi ulang itu akan dimulai pada pekan depan di salah satu klinik di Ciracas, Jakarta Timur karena datanya telah tersedia.
Hal itu menjadi salah satu keputusan rapat satuan tugas penanggulangan vaksin palsu telah mengadakan rapat untuk membahas tindak lanjut penanggulangan vaksin palsu. Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek.
Dari pertemuan itu Kemenkes menjelaskan Badan POM telah melakukan penelusuran di seluruh wilayah, dan terdapat 37 Fasyankes yang berada di 9 Provinsi yang mendapatkan vaksin dari sumber yang tidak resmi dengan jumlah sampel sebanyak 39 jenis.
Badan POM telah menguji sampel vaksin tersebut dan hasil menunjukkan dari 39 sampel ditemukan 4 sampel yang isinya tidak sesuai atau palsu, dan 1 sampel diduga palsu karena label tidak sesuai.
Selain itu, Badan POM juga melakukan uji terhadap sejumlah barang sitaan Bareskrim POLRI. Telah selesai diperiksa 15 produk, terdapat 5 produk yang terbukti kandungannya palsu, 1 produk vaksin yang kadarnya tidak sesuai, dan 1 produk yang labelnya tidak sesuai.
"Berdasarkan hasil penyidikan dari Bareskrim dan Badan POM, Kemenkes melakukan pendataan ulang pasien yang menerima vaksin palsu," tulis Kemenkes dalam keterangan resmi, Selasa (17/7/2016).
Kemenkes selanjutnya akan memberikan vaksinasi ulang kepada anak-anak yang terdata mendapat vaksin palsu. Vaksinasi ulang dijadwalkan akan dimulai di Ciracas Jakarta Timur pada pekan depan karena alasan kelengkapan data.