Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Bangladesh Salah Tembak Sandera pada Penyerbuan Kafe Dhaka

Kepolisian Bangladesh mengaku bahwa salah seorang pria yang ditembak mati dalam kejadian penyerbuan di zona diplomatik di kafe Dhaka, adalah seorang sandera yang mungkin terbunuh karena kesalahan.
Kepolisian Bangladesh mengaku bahwa salah seorang pria yang ditembak mati dalam kejadian penyerbuan di zona diplomatik di kafe Dhaka, adalah seorang sandera yang mungkin terbunuh karena kesalahan. Foto ilustrasi penembakan. /Antara
Kepolisian Bangladesh mengaku bahwa salah seorang pria yang ditembak mati dalam kejadian penyerbuan di zona diplomatik di kafe Dhaka, adalah seorang sandera yang mungkin terbunuh karena kesalahan. Foto ilustrasi penembakan. /Antara

Bisnis.com, DHAKA - Kepolisian Bangladesh mengaku bahwa salah seorang pria yang ditembak mati dalam kejadian penyerbuan di zona diplomatik di kafe Dhaka, adalah seorang sandera yang mungkin terbunuh karena kesalahan. Adapun, penembakan yang terjadi di kafe tersebut menewaskan 20 orang dengan perkiraan pelaku sebanyak 6 orang.

Seperti dilaporkan Reuters, polisi pada Selasa (5/7/2016) telah menyebut nama lima orang bersenjata Bangladesh yang menyerbu restoran di zona diplomatik Dhaka Jumat lalu. Sebagian besar korban dalam kekerasan yang diklaim oleh Negara Islam adalah orang asing. Di antaranya adalah dari Italia, Jepang, India dan Amerika Serikat.

Ini adalah salah satu serangan militan mematikan di Bangladesh, di mana negara Islam dan al Qaeda telah mengklaim serangkaian pembunuhan liberal dan anggota minoritas agama dalam satu tahun terakhir. Pemerintah telah menolak klaim tersebut bahwa Negara Islam bertanggung jawab atas serangan hari Jumat.

Kebingungan terkait dengan berapa banyak persisnya orang bersenjata yang melakukan penyerangan terkuak hari ini.  "Kami menewaskan enam orang di restoran. Pelaku telah terdaftar lima. Orang keenam adalah karyawan restoran," Saiful Islam, seorang pejabat tinggi polisi menyelidiki serangan itu mengatakan kepada Reuters. "Dia mungkin tidak terlibat," katanya, menambahkan bahwa penyelidikan sedang terjadi.

Gambar lima pemuda menggunakan senjata dan menyeringai di depan sebuah bendera hitam yang diposting di sebuah situs Negara Islam setelah serangan itu terjadi. Postingan tersebut bersamaan dengan klaim tanggung jawab dari Negara Islam sebagai pelaku penyerbuan. Namun demikian, pemerintah Bangladesh tidak memercayai hal itu.

Polisi percaya bahwa Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh (JMB), sebuah kelompok domestik terlarang yang telah berjanji setia kepada Negara Islam, memainkan peran penting dalam mengatur penyerbuan secara istimewa dan merekrut penyerang muda berpendidikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper