PLN Suluttenggo Normalisasi Listrik Daerah Bencana

Kabar24.com, JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Suluttenggo Area Tahuna melakukan upaya penormalan sistem kelistrikan yg terkena dampak bencana.

Jumlah total jaringan terdampak ialah 56 gawang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), 85 gawang Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dan kurang lebih 253 pelanggan sambungan rumah (SR) dan Alat Pengukuran & Pembatas (APP)/Kwh meter mengalami kerusakan.

Peristiwa bencana alam berupa hujan lebat dan banjir bandang menghantam Kabupaten Sangihe pada Selasa pagi (21/6).

Hal tersebut dikarenakan Kab. Sangihe & Sitaro diguyur hujan terus menerus dgn intensitas sedang & tinggi.

Beberapa lokasi terkena bencana longsor, banjir bandang & pohon tumbang yang mengakibatkan terganggunya pasokan listrik, salah satu diantaranya adalah kampung Kelurahan Kolongan Beha Baru, Kecamatan Tahuna Barat.

Bencana melanda delapan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kedelapan kecamatan itu adalah Tahuna Barat, Tahuna, Manganito, Tatowareng, Manganito Selatan, Kendahe, Tabukan Utara, dan Tamako. Sekitar puluhan rumah hancur terseret longsor dan banjir.

General Manager PLN Suluttenggo, Baringin Nababan, didampingi Manajer SDM & Umum, Siti Endang Hardaty dan Manajer PLN Area Tahuna, Edy Cahyono, bersama rombongan melakukan tinjauan langsung keadaan di tempat kejadian bencana.

Walaupun kondisi hujan deras, namun akses jalan sudah mulai terbuka sebagian, sehingga PLN mencoba memperbaiki tiang dan kabel Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang putus dan roboh terkena longsor dan banjir bandang.

Untuk daerah yang belum bisa dipasang jaringan, PLN akan menyediakan genset guna memberikan listrik sementara bagi masyarakat korban bencana.

"Kami akan menyediakan genset pada daerah-daerah yg masih belum dimungkinkan untuk menyambung jaringan, yang nantinya genset bisa digunakan pada malam hari, karena keadaan lokasi bencana masih belum stabil, hujan deras masih terus terjadi sampai saat ini, dan masih banyak lumpur bekas longsoran", ungkap Baringin, Jumat (24/6).

Dari bencana ini, tidak sedikit korban yg mengungsi & memerlukan bantuan di masing-masing desa dan kelurahan, berikut data korban jiwa dari beberapa desa:

1. Desa Kolongan Beha 82 KK/283 jiwa
2. Desa Kolongan Beha Baru 41 KK/131 jiwa
3. Kel. Apengsembeka 77KK/202 jiwa
4. Kel. Akembawi 102 KK/ 316 jiwa
5. Daerah Gereja Imanuel 25 KK/ 114 jiwa
6. Kel. Tapuang 3 KK/ 6 jiwa

Sebagai bentuk kepedulian sosial untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam, guna memenuhi kebutuhan yang mendesak dan darurat bagi korban bencana.

PLN Suluttenggo memberikan bantuan untuk para korban bencana berupa bahan makanan seperti beras, susu, mie instan dan keperluan sandang seperti pakaian, selimut, kain sarung, tikar juga obat-obatan. Bantuan diserahkan di posko PLN peduli bencana yang berlokasi di balai kecamatan Tahuna Barat oleh General Manager PLN Suluttenggo, Baringin Nababan juga oleh Manajer SDM & Umum, Siti Endang Hardaty serta Manajer Area Tahuna, Edy Cahyono.

Bantuan yang diberikan dalam bentuk bahan sandang dan pangan, "Kami turut berduka yang sedalam-dalamnya atas kejadian bencana alam ini, Kami juga berharap sedikit bantuan dari PLN ini bisa meringankan beban korban bencana alam yang menimpa Kabupaten Sangihe", tutur Baringin.

Melihat keadaan disekitar tempat terjadinya bencana, warga korban bencana masih membutuhkan banyak bantuan, tentunya terbuka dari semua pihak yang ingin memberikan bantuan. Semoga keadaan cepat stabil didukung cuaca yang membaik, sehingga proses pemulihan bisa berjalan dengan baik.

Tidak ada yang mengetahui dan mengharapkan kapan dan dimana bencana alam akan terjadi, namun kita sebagai manusia, dapat saling merangkul, berbagi, peduli, saling memberi bantuan dan doa untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah.

Semoga usaha PLN untuk mempercepat penyambungan kabel jaringan dan bantuan yang PLN berikan bisa bermanfaat dan meringankan beban para korban bencana.