Kabar24.com, SUBANG – Pemerintah mengklaim 95% jalan nasional di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat (Jabar) dalam kondisi mantap dan siap dilalui pemudik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah I Jawa Barat Balai Besar Pelaksanaa Jalan Nasional (BBPJN) IV Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) T Yuliansyah saat meninjau jalur Pantura, Jumat (24/6).
Yuliansyah menjelaskan bahwa panjang jalan Pantura Jabar mencapai 298 kilometer dari Karawang Barat sampai Losari (perbatasan Jawa Tengah). "95 persen mantap, sisanya (lima persen) masih terdapat kerusakan di daerah Karang Sinom dan Kandang Haur, total hampir 30 kilometer lagi harus dilakukan penanganan termasuk Ciasem," katanya.
Ia mengatakan untuk progres penanganan di 2016, dari alokasi anggaran Rp 200 miliar sudah dimanfaatkan sebanyak 55 persen. Kondisi jalan yang berbeda dari segi usia, ada yang harus diperbaiki namun sementara ini hanya dilakukan pemeliharaan.
"Di Ciasem sepanjang 18 kilometer harus direkonstruksi tapi baru ditangani 3 kilometer. Harusnya tahun ini, tapi karena anggaran terbatas, tahun depan akan kita cicil karena penanganan jalan itu tidak boleh putus pengerjaannya, bisa mengakibatkan kegagalan," ucapnya.
Yuliansyah mengakui bahwa sejak dioperasikan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) metode perbaikan jalan di Pantura menjadi lebih sederhana. Hal ini berdampak terhadap biaya perbaikan, semula biaya perbaikan Rp 100 juta per kilometer per tahun namun saat ini hanya separuhnya. Diketahui bahwa anggaran perbaikan pantura tahun lalu sekitar Rp 350-400 miliar, tahun ini alokasi anggaran hanya Rp 200 miliar.
"Jalur pantura volumenya turun 60-70 persen namun jalur tersebut masih diminati oleh kendaraan truk besar yang memiliki beban besar. Hampir 70 persen dari truk besar masih melalui jalur Pantura karena jalanannya datar dan tidak berkelok," ucapnya.