Bisnis.com,JAKARTA— Anggota parlemen Inggris Jo Cox yang tewas pada Kamis (16/6/2016) dialporkan pernah menghubungi polisi setelah menerima sejumlah teror. Polisi kemudian telah membekuk seorang pria terkait kasus ini pada Maret lalu.
Pihak kepolisian mengatakan pria yang mereka tahan pada waktu itu bukanlah pria berusia 52 tahun yang ditahan di West Yorkshire dan ditemukan di dekat lokasi penembakan.
“Petugas menerima adanya laporan komunikasi yang mengandung bahaya dari Jo Cox MP dan pada Maret 2016 menangkap seorang pria sehubungan dengan penyelidikan. Pria itu kemudian mendapat peringatan polisi,” kata pihak kepolisian seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2016).
Cox (41) merupakan anggota parlemen dari partai Oposisi Labour Party dan pendukung yang vokal atas keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Dia meninggal setelah ditembak dan ditusuk berulang-ulang oleh seorang pria yang kata para saksi meneriakkan “Britain fisrt’.
Kedua belah pihak baik yang mendukung keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan memilih untuk tetap bergabung menghentikankampanye setelah serangan tersebut.