Binsis.com, TORONTO— Keluarga sandera Abu Sayyaf berwarga negara Kanada yang baru-baru ini dieksekusi oleh kelompok militan tersebut mengatakan bahwa mereka mendukung kebijakan pemerintah Kanada untuk tidak membayar uang tebusan guna membebaskan sandera yang diculik.
Filipina pada Selasa (14/6/2016) mengkonfirmasi kematian Robert Hall yang telah disandera oleh Abu Sayyaf di sebuah wilayah terpencil di bagian selatan Filipina sejak September 2015.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin (13/6/2016) mengutuk tindakan keji tersebut. Namun, dia juga mengatakan bahwa pemerintah Kanada tidak bisa dan tidak akan mau membayar tebusan karena hal tersebut bisa memicu tindak penculikan lainnya.
“Keluarga kami, bahkan disaat-saat terberat kami, sepenuh hati setuju dengan kebijakan Kanada untuk tidak membayar uang tebusan. Kami mendukung cita-cita negara ini,kekuatan karakter, semangat, dan penolakan untuk menyerah pada tuntutan,” ujar keluarga Robert Hall seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/6/2016).
Robert Hall disandera oleh militan Abu Sayyaf bersama dengan tiga orang lainnya dari sebuah resort di pulau Samai, ratusan kilometer di sebelah Timur Jolo. Seorang warga Kanada lainnya yang juga disandera telah dieksekusi terlebih dahulu pada April.
Saat ini seorang warga Norwegia dan wanita Filipina masih disandera. Sebelumnya, Abu Sayyaf membebaskan 14 sandera dari Indonesia dan 4 lainnya yang merupakan warga Malaysia