Bisnis.com, MANLIA— Dua kapal penjaga pantai Filipina mencegat kapal nelayan China yang beranggotakan sepuluh kru di wilayah lepas pantai Timur Laut Luzon setelah pengejaran selama dua jam.
Sebelumnya kasus serupa antara kedua negara juga pernah terjadi dan kedua pihak mengklaim lawannya sebagai pihak yang bersalah.
China dan Filipina terlibat sengketa territorial di Laut China Selatan, sebuaj jalur laut strategis yang dilalui kapal dagang senilai US$5 triliun setiap tahunnya.
Letnan Jeffrey Collado mengatakan kepada ABS-CBN-dan GMA, stasiun siaran lokal, bahwa kapal China tersebut menggunakan bendera Filipina dan mencoba untuk melarikan diri setelah menyeruduk kapal penjaga pantai. Namun, kapal lain akhirnya datang dan membantu menghentikan kapal China tersebut.
“Kapal nelayan China tersebut berlayar di wilayah perairan Filipina. Ini bukanlah wilayah sengketa,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/5/2016).
Dia menambahkan bahwa kesepuluh nelayan yang tertangkap tersebut akan dijatuhi hukuman atas tindak penangkapan ikan illegal.
Filipina sedang mencari klarifikasi dari undang-undang maritime PBB yang bisa melemahkan klaim China atas 90% wilayah Laut China Selatan. Sementara China sendiri telah menolak otoritas pengadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
