Kabar24.com, JAKARTA - Setelah Munaslub berlangsung lancar, kini "pertarungan" antarkubu di Partai berubah menjadi penantian soal kepastian siapa saja yang akan ditunjuk menjadi pengurus partai beringin tersebut.
Ketua Golkar terpilih Setya Novanto sebelumnya sudah menyebutkan bahwa pengurus Partai Golkar akan terdiri dari semua pihak yang turut dalam bursa caketum tempo hari.
Silakan baca: Kepengurusan Partai Golkar: Setnov Targetkan 2-3 Hari Rampung.
Meski begitu, penantian dan kekhawatiran tidak dilibatkan bisa saja muncul saat tim formatur Munaslub Partai Golkar menggodok kepengurusan baru periode 2014-2019.
"Kekhawatiran itu selalu ada setiap pergantian kekuasaan. Kekhawatiran itu suatu hal yang wajar. Tapi selama kita kerja baik, integritas kita baik, kompetensi kita diakui, saya rasa selalu ada tempat," kata Tantowi Yahya di Kompleks Parlemen, Rabu (25/5/2016).
Tantowi yakin struktur DPP Golkar akan mengakomodir baik para cektum maupun dua kubu yang sebelumnya bertikai.
Menurutnya esensi rekonsiliasi akan tetap ada sebelum dan sesudah Munaslub Golkar.
"Kita percaya dengan Pak Setya Novanto, beliau selama ini dikenal sebagai tokoh yang akomodatif. Periodisasi 3 tahun mudah-mudahan bisa diperkuat dengan the right man in the right place," tuturnya.
"Benar-benar terjadi pembahasan (tim formatur) yang bisa disebut sangat rigid. Karena Golkar ini banyak sekali kader-kader bagus yang dari sisi kompetensi, kontribusi, dan track record pantas duduk di DPP," ujarnya.
"Konsentrasi sekarang ini penyusunan DPP terlebih dahulu, baru beliau berbicara mengenai alat kelengkapan dewan. Pembahasannya tidak serentak. Dua juni diumumkan (hasil tim formatur). Jadi sekarang ini masih digodok lagi," tukasnya.
Sementara itu, Roem Kono menuturkan saat ini bongkar pasang nama-nama pengurus akan mendekati titik terang.
“Alhamdulillah sudah mendekati finish. Kita lihat kembali. Sudah bagus. Masih bongkar pasang. Sudah 95%,” ujarnya.
Meski belum pasti, sejauh ini nama-nama yang disebut-sebut masuk dalam kepengurusan Partai Golkar di antaranya Anindya Bakrie, Kahar Muzakir, Yorrys Raweyai, Andi Sinulingga, Dave Laksono, dan Erwin Aksa.
