Kabar24.com, JAKARTA - Usai dilantik sebagia ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto berencana untuk merombak fraksi Partai Golkar di DPR.
Perombakan tersebut juga akan mencakup pemilihan ketua fraksi yang akan menggantikan dirinya.
Novanto memutuskan untuk mundur dari kursi Ketua Fraksi Golkar dan memilih fokus mengurus Golkar dengan membuat program 100 hari kerja yakni konsolidasi total dari pusat hingga ke tingkat daerah. Selain itu, Novanto juga akan membuat kerja sama dengan pemerintah.
“Tujuh program besar sapta krida, saya buat dalam jangka 3 tahun termasuk untuk pilkada dan pileg, saya mulai dari fraksi dulu,” ujarnya di Kompleks Parlemen (19/5/2016).
Terkait perombakan fraksi, ada dua nama besar yang digadang-gadang akan menggantikan Novanto yakni Roem Kono dan Azis Syamsuddin.
“Saya dalam memilih ketua fraksi ini harus yang napasnya sama dengan visi misi dan arahan-arahan dan dapat menjalankan program dari pemerintah yang sangat besar, serta bisa bekerjasama dengan fraksi-fraksi lainnya. Jadi mereka juga harus tenang, tetapi harus kerja nyata juga,”
Meski sudah ada nama yang digadang-gadang, Novanto memilih untuk tidak menyebut nama-nama tersebut.
“Saya akan melakukan pelantikan lebih dulu sambil evaluasi mana yang terbaik, mana yang sesuai dengan kriteria, dan saya harus bicarakan dengan tim yang lain dulu. Karena fraksi ini adalah kepanjangan partai,” tandasnya.
Sementara itu, mendengar namanya disebut-sebut sebagai calon ketua fraksi, Azis mengaku dirinya telah siap untuk mengemban amanat tersebut.
“Bismillah, siap,” ujarnya.
Kendati demikian, meski akan melakukan perombakan fraksi, namun Novanto menuturkan telah menjamin posisi Ade Komaruddin beserta loyalis-loyalisnya seperti Bambang Soesatyo dan Firman Soebagyo di kursi pimpinan DPR dan pimpinan komisi.