Bisnis.com, JAKARTA - Pada abad ke-21 ketika kemajuan teknologi bergerak begitu pesat, sebuah negara memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki tiga pilar penting, yakni literasi, kompetensi, dan karakter.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ketika membuka acara Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2016 di Palembang Sumatera Selatan, Senin (16/5/2016).
"Dalam World Economic Forum dua bulan yang lalu memunculkan tiga pilar yaitu penguasaan literasi, kompetensi, dan karakter. Literasi bukan hanya soal baca tulis saja: literasi baca tulis, literasi sains, literasi teknologi informasi, dan literasi finansial," katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Selasa (17/5/2016).
Kompetensi yang dituntut dari generasi abad 21, menurut Anies adalah kemampuan berfikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Oleh karena itu, dalam kompetisi-kompetisi kesiswaan, soal-soal high order thinking perlu diperbanyak.
"Sedangkan karakter, ada karakter moral dan karakter kinerja. Kedua-duanya kita tumbuhkan," kata mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Melalui kegiatan OSN, Mendikbud mengajak para siswa memperhatikan karakter-karakter yang harus tumbuh melalui kegiatan di bidang sains. "Nomor satu adik-adik, kebiasaan untuk punya rasa ingin tahu dan kebiasaan kerja keras meningkatkan pemahaman atas masalah," ujar Anies.
Manusia terlahir dengan rasa ingin tahu, dan rasa ingin tahu tersebut harus dijaga agar tetap tumbuh. "Yang kedua munculkan, teruskan kebiasaan bereksperimen. Jangan bayangkan eksperimen harus di dalam laboratorium. Kalian bisa bereksperimen dengan berbagai masalah," kata alumni Universitas Gajah Mada tersebut.
Eksperimen tidak harus dikerjakan di laboratorium, tetapi juga dikerjakan dalam kehdupan sehari-hari. Sikap ketiga yang dipesankan Anies adalah sikap skeptis yang positif. Hal ini akan membuat seseorang cenderung menguji dan memastikan kebenaran sebuah informasi, sebelum menggunakannya.
"Jaga, tumbuhkan sikap skeptis yg positif. Setiap melihat, mendengar informasi Anda kritisi, Anda fikir ulang, tidak mudah sekedar percaya," ujarnya lagi. "Skeptis tapi terbuka, melihat diskusi sebagai ihtiar mencari pengetahuan baru."
Hal terakhir yang sangat penting untuk terus ditumbuhkan, menurut Anies adalah integritas. Integritas saat ini masih menjadi masalah terbesar di Indonesia. Mendikbud mencontohkan dalam perdagangan di dunia maya, sering kali laman toko maya di luar negeri menolak melayani pembelian oleh orang dari wilayah Indonesia.
"Betapa beratnya posisi kita dan jika kita tidak mengembalikan integritas itu kita sulit menjadi bagian dari dunia. Di OSN ini mari kita mulai ihtiar memulihkan integritas dalam dunia pendidikan Indonesia," kata Anies.