Kabar24.com, NUSA DUA-- Anggota tim sukses Caketum Golkar Ade Komarudin, Siti Hediati Harijadi atau Titiek Soeharto mengkritik Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan yang menyebut bahwa Presiden Jokowi tak nyaman jika Ketua Umum Golkar rangkap jabatan dengan pejabat pemerintah.
"Kita partai besar, kita lagi munas. Janganlah ada intervensi atau apa. Biarlah pemegang suara DPD I atau II ini yang memilih dan menentukan siapa yang terbaik bagi Golkar ke depan. Toh ini juga enggak lama, sampai 2019," kata Titiek Soeharto di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Senin (16/5/2016). "Semestinya ini kan urusan Golkar ya. Kalau memang calonnya mampu, ya kita lihat saja," imbuhnya.
Menurutnya, tidak ada masalah jika Ketua Umum Golkar rangkap jabatan, misalnya Ade Komarudin sebagai ketua DPR. Justru,kata Titiek, kader Golkar bangga Ketua Umum Golkar punya posisi yang sejajar dengan Presiden. "Sebetulnya kalau Ketua DPR kenapa? Justru kita sebagai orang Golkar, kita bangga kader kita sejajar sama Presiden levelnya," terangnya.
Titiek justru menyebut, hal paling utama untuk memilih Ketua Umum Golkar adalah soal integritas dan tidak tercela. Calon ketua umum yang dipilih bukan sosok yang bermasalah. Apalagi jika tersangkut dengan masalah hukum.
"Lebih terganggu lagi bila kita punya ketua yang bermasalah. Tiba-tiba di tengah jalan dia kerja, ada masalah dipanggil KPK lah, ini, itu," ucap Titiek. "Kita takutnya kalau Golkar dipimpin oleh kadernya yang bermasalah, kita repot jadinya. Ketua kita bermasalah, pasti kebawa-bawa juga partainya," tegasnya.