Kabar24.com, MANILA— Filipina memulai proses untuk memperkuat undang-undang anti pencucian uang dan kerahasiaan bank pada Selasa (10/5/2016) demi menutup kemungkinan mengalirnya uang hasil pencurian senilai US$81 juta dari salah satu kasus perampokan cyber terbesar di dunia ke bank dan kasino di Manila.
Departemen Keuangan mengatakan pihaknya sedang bekerja dengan badan anti pencucian uang dan bank sentral Filipina untuk memperbaiki daftar badan usaha yang masuk dalam undang-undang anti pencucian uang, termasuk kasino. Sebuah rancangan undang-undang mengenai hal ini sudah diserahkan kepada Kongres.
Hacker tak dikenal menyusup ke komputer di bank sentral Banglades pada awal Februari dan mencoba untuk mentransfer US$951 juta dari rekening di The Fed New York.
Kebanyakan transfer atas uang hasil pencurian tersebut berhasil diblokir. Namun, dana sebesar US$81 juta sempat ditransfer ke empat akun di cabang bank Philippines Rizal Commercial Banking Corp. Dana tersebut kemudian dipindahkan melalui layanan badan remitansi dan kemudian melalui kasino dan agen judi. Kebanyakan uang tersebut dinyatakan hilang.
“Kelemahan dan celah dalam hukum kami memperbesar resiko. Kami berencana untuk menyelesaikan masalah ini sebaik mungkin,” ujar Menteri Keuangan Caesar Purisima dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/5/2016).
Pengecualian yang didapat kasino dalam undang-undang anti pencucian uang yang berlaku saat ini dan ketatnya kerahasiaan bank mempersulit pihak otoritas untuk melacak jejak uang dari bank Banglades dan mengidentifikasi pelaku.
Departemen Keuangan juga menyebutkan bahwa pihaknya mengusulkan untuk mengikutsertakan penghindaran pajak dalam daftar tindak kriminal kejahatan asal atau komponen pencucian uang dan memperluas kekuatan badan anti pencucian uang.
Pihaknya juga berusaha untuk bisa memperlonggar pembatasan kerahasiaan bank untuk tabungan berdenominasi peso dan mata uang asing untuk tujuan pajak. Usulan ini juga didukung oleh bank sentral negara tersebut.
Filipina baru saja melangsungkan pemilihan presiden dan Kongres pada Senin (9/5/2016). Senat dan anggota DPR baru dijadwalkan untuk mengadakan sidang pada Juli mendatang.