Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISU RESHUFFLE: Istana Bantah Pelantikan Menteri BUMN Baru Hari Ini

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin membantah isu yang berkembang melalui pesan singkat (SMS), WhatsApp (WA) maupun Blackberry Messenger (BBM) mengenai akan adanya pelantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru di Istana Negara pada hari ini
Menteri BUMN Rini Sumarno (ketiga kanan) berfoto bersama Direktur Utama Jasamarga Aditya Warman (dari kiri), Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama BTN Maryono, Direktur Utama BRI, Asmawi Syam dan Direktur Utama Mandiri Budi Sadikin seusai mencoba menggunakan e-toll di Gardu Toll Otomatis Jati Asih, Bekasi./.
Menteri BUMN Rini Sumarno (ketiga kanan) berfoto bersama Direktur Utama Jasamarga Aditya Warman (dari kiri), Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama BTN Maryono, Direktur Utama BRI, Asmawi Syam dan Direktur Utama Mandiri Budi Sadikin seusai mencoba menggunakan e-toll di Gardu Toll Otomatis Jati Asih, Bekasi./.

Bisnis.com, JAKARTA- Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin membantah isu yang berkembang melalui pesan singkat (SMS), WhatsApp (WA) maupun Blackberry Messenger (BBM) mengenai akan adanya pelantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru di Istana Negara pada hari ini, Senin (25/4/2016)

Dia menuturkan pihaknya memastikan SMS, WA, BBM tersebut bukan berasal dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

"SMS, WA,BBM tersebut diedarkan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab, mohon untuk diabaikan," kata Bey Machmudi dalam situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin (25/4/2016).

Bey menegaskan informasi bohong mengenai adanya pelantikan Menteri BUMN baru itu disebarkan melalui nomor telp 0812XXXXXXX kepada sejumlah wartawan yang biasa bertugas meliput di lingkungan Istana Kepresidenan. Namun ketika dikontak, nomor pengirim itu yakni 0812XXXXXXX tidak aktif.

Dia menyesalkan pihak-pihak yang mengatasnamakan Biro Pers Istana Kepresidenan untuk menyebarkan informasi yang keliru dan tidak benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper