Kabar24.com, PEKANBARU - Suparman, tersangka kasus suap KPK, Jumat (22/4/2016) sore dilantik sebagai Bupati Rokan Hulu, Riau.
Pelantikannya dipercepat dari jadwal semula, Senin (25/4/2016).
Meski dilantik di Jakarta, Suparman dan wakilnya Sukiman akan dilantik Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman disaksikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
"Pelantikan Suparman-Sukiman sebagai pasangan Bupati Rokan Hulu akan dilaksanakan bersama pelantikan Bupati Pelalawan dan 6 Bupati/Wali Kota lainnya," kata Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harrofie, Jumat (22/4/2016).
Sebelumnya, Tjahjo Kumolo membatalkan pelantikan Suparman secara mendadak pada Selasa (19/4/2016) dini hari, hanya beberapa jam sebelum acara, menyusul penetapannya sebagai tersangka.
Mendagri mengatakan penundaan pelantikan Suparman berdasarkan hasil koordinasi antara KPK dan Kemendagri.
Namun, setelah ditemui Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjukiandi Rachman, Mendagri bersedia melantik Suparman asalkan dia tidak ditahan.
Sebelumnya, masyarakat Riau merasa dipermainkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi Riau karena pembatalan pelantikan dua Bupati Rokan Hulu dan Bupati Pelalawan.
Al Azhar, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau mengatakan perasaan masyarakat Riau serasa dipermainkan.
Seharusnya pembatalan diumumkan jauh-jauh hari sebelum pelantikan.
"Pembatalan diumumkan saat detik-detik terakhir. Kasihan masyarakat, perasannya seperti dipermainkan," katanya.
Al Azhar menilai komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah berjalan lemah.
Seharusnya, Pemprov Riau menjemput kepastian pembatalan itu ke Kemendagri.
Saat ditetapkannya Suparman sebagai tersangka, pada dua pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan pernyataan bahwa ada indikasi penundaan pelantikan Suparman.
"Mendagri sudah memberikan sinyal adanya pembatalan pelantikan, dua pekan yang lalu. Seharusnya, Pemprov Riau segera memastikannya," katanya.