Bisnis.com,JAKARTA— Induk perusahaan Daily Mail mengatakan pihaknya belum mengajukan penawaran untuk membeli bisnis inti Yahoo. Inc.
Perusahaan tersebut mengaku masih dalam pembicaraan dengan beberapa partner dan peminat lain dari prusahaan Amerika Serikat.
Yahoo yang sedang berjuang dengan pendapatan iklannya yang terpuruk selama bertahun-tahun mempercepat proses untuk menjual beberapa asetnya seperti media, email dan bisnis web lainnya.
Saham Yahoo dilaporkan naik sebesar 5% pada Rabu (20/4/2016) setelah para investor melihat hasil kuartalan perusahaan tersebut yang lebih baik dari prediksi serta jaminan yang diberikan CEO Yahoo Marissa Mayer yang mengatakan bahwa ia fokus pada penjualan aset tersebut.
Daily Mail & General Trust Plc minggu lalu mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan calon mitra untuk mengajukan tawaran bersama atas aset internet Yahoo.
Dengan membeli aset Yahoo- yang mencakup mesin pencari, email, layanan berita dan olahraga- akan membantu Daily Mail meraup pemasukan dari iklan digital.
Sejumlah sumber seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/4/2016) menyebutkan perusahaan ekuitas swasta seperti Apax Partners LLP, TPG Capital LP, Bain Capital LLC, Apollo Global Management LLC dan Warburg Pincus LLC juga diketahui telah mengajukan tawaran putaran pertama.
Lelang tersebut juga menarik perhatian retailer online Jepang Rakuten Inc dan Pemilik Yellow Pages YP LLC yang didukung oleh AT & T Corp.
Kendati investor tampak lebih tenang dengan hasil dan kemajuan penjualan yang diperoleh Yahoo, analis mengatakan kegagalan manajemen perusahaan untuk menjawab pertanyaan kunci tentang proses penawaran telah meningkatkan ketidakpastian.
“Kami harap Mayer bisa memberi lebih banyak keterangan mengenai hal yang ditawarkan dan waktu yang dibutuhkan untuk prosesnya,” kata Neil Doshi, analis Mizuho Securities USA.
Namun, Barclays, Mizuho dan sembilan broker lainnya menaikkan target harga mereka untuk saham Yahoo setelah adanya perubahan nilai Aset Yahoo.
Oppenheimer merupakan yang paling agresif dengan menaikkan targetnya ke US$49 dari US$40. Target harga saham rata-rata adalah US$40.