Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memperkirakan baru 1% sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah itu yang memanfaatkan teknologi informasi untuk promosi dan memasarkan produknya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan dari total 501.000 UMKM di Sumbar baru 1% saja atau sekitar 5.000 UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi atau e-commerce untuk memasarkan produknya.
“Masih kecil sekali UMKM di Sumbar yang memanfaatkan internet untuk promosi maupun memasarkan produk,” katanya, Selasa (19/4/2016).
Dia mengatakan akan mendorong pengembangan UMKM daerah itu berbasis teknologi agar mampu bersaing di pasar bebas Asean atau Asean Economic Community (AEC) yang sudah berjalan sejak awal tahun.
Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Donny Oskaria menyebutkan mengembangan teknologi informasi semestinya menjadi peluang bagi UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar dan pasar global.
“Kemajuan teknologi sekarang, menjadikan pasar semakin luas dan membuat persaingan lebih terbuka. Harusnya ini peluang bagi produk UMKM bersaing dengan perusahaan besar,” katanya.
Menurutnya, sektor UMKM yang kini menjadi basis pemerintah untuk pengembangan ekonomi nasional sudah harus memanfaatkan akses digitalisasi.
KEIN, imbuhnya, mendorong UMKM di setiap daerah mendapatkan pembinaan dan pemahaman untuk memanfaatkan teknologi guna memperluas pasar dan pengembangan.
“Pemda perlu fasilitasi usaha-usaha rumahan untuk dibina dan diberi pemahaan soal pemanfaatan teknologi,” katanya.