Kabar24.com, JAKARTA - Majelis Rendah Brasil menyetujui mosi untuk memakzulan Presiden Dilma Rousseff atas tuduhan memanipulasi rekening pemerintah.
Dengan disetujuinya mosi itu maka majelis tersebut selanjutnya akan segera memproses pemakzulan itu. Pasalnya, pemeilih "Ya" berhasil meraup mayoritas dua pertiga setelah sidang panjang di ibu kota Brasilia.
Mosi itu akan dikirim ke majelis tinggi atau Senat yang diperkirakan akan menonaktifkan Rousseff untuk sementara saat proses formal pemakzulan dijalankan.
Rouseff membantah tuduhan, dan sebaliknya menuduh lawan-lawannya melancarkan kudeta dengan langkah ini. Sedangkan pemerintah Partai Buruh Brasil yang berkuasa mengatakan pertarungan kini berlanjut di tingkat Senat.
Sekitar 25.000 pengunjuk rasa dari kedua belah pihak yang berada di luar gedung Kongres hanya dipisahkan oleh dinding setinggi dua meter yang membentang sepanjang satu kilometer.
Suasana Brasil sejauh ini tetap tenang meski suara musik cukup meriah dan kostum aneh-aneh banyak terlihat di sekitar pusat-pusat kota. Beberapa di antara mereka meniup terompet Vivuzeela.
Presiden berusia 68 tahun itu dengan keras membantah telah melakukan kesalahan. Sabtu (16/4/2016) lalu dia menulis dalam salah satu surat kabar lawan politiknya bahwa dirinya ingin melindungi korupsi dan menghukum seorang perempuan yang tidak bersalah.