Kabar24.com, JAKARTA - Salah satu hal yang disoroti khalayak terkait dengan dokumen yang disebut The Panama Papers adalah tidak adanya nama-nama orang Amerika Serikat.
Panama Papers merupakan dokumen yang berisi nama-nama orang kaya dari seluruh dunia yang mendirikan perusahaan cangkang menggunakan jasa firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca.
Klien-klien Mossack sendiri terdiri atas berbagai mantan pemimpin dunia dan juga pemimpin dunia saat ini. Atlet-atlet terkenal dan miliarder pun menjadi klien dari firma hukum tersebut.
International Consortium for Investigatif Journalist (ICIJ) yang membongkar skandal ini mengungkapkan, ada orang-orang di Amerika Serikat yang tercantum dalam Panama Papers. Namun, tidak ada satu pun dari nama-nama itu yang bisa dipublikasikan.
Media-media yang mempublikasikan Panama Papers juga mempertimbangkan siapa nama-nama yang tercantum dalam daftar itu, apakah dia pejabat, artis terkenal, atau orang biasa.
Ada satu orang Amerika yang masuk dalam Panama Papers, yakni praktisi sekaligus penulis keuangan yang berbasis di Chicago, Marianna Olszewski.
Langkanya orang-orang Amerika dalam daftar itu tidak berarti warga negara Amerika lebih baik dan taat hukum dibandingkan dengan warga negara lain.
Ada berbagai alasan mengapa sedikit sekali nama-nama orang Amerika dipublikasikan dari ribuan nama yang tercantum dalam Panama Papers.
Pertama, Panama Papers terdiri atas lebih dari 11 juta dokumen. Dibutuhkan waktu bagi ICIJ untuk mengulik semuanya.
"Mungkin sudah ada petunjuk tentang adanya beberapa orang Amerika serta dana rahasia yang belum kita dengar sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif The Institute on Taxation and Economic Policy Matt Gardner.
Terdapat pula kemungkinan bahwa orang-orang Amerika menyewa firma hukum lain selain Mossack. Banyak sekali firma hukum yang menawarkan jasa pembuatan perusahaan di yurisdiksi bebas pajak (offshore).
"Mossack hanyalah satu dari ribuan firma yang tersebar di seluruh dunia, dan ratusan dari ribuan firma itu ada di Amerika Serikat," tutur pengacara bidang pajak dan anggaran di Public Interest Research Group (PIRG) Amerika Serikat, Ana Owens.