Kabar24.com, DENPASAR—Selain memuat sejumlah nama pengusaha top di Tanah Air, bocoran data dari kantor firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama atau dikenal dengan Panama Papers, juga terdapat sejumah nama warga dari Bali.
Hasil verifikasi Bisnis, ada sembilang nama yang identik dengan nama khas warga dari Bali dimuat dalam dokumen tersebut. Namun, belum dapat diverifikasi lebih lanjut apakah nama yang mengandung unsur Bali tersebut menetap di Pulau Dewata atau tidak.
Selain memuat nama warga Bali, juga terdapat alamat di Legian, Kuta, Seminyak serta Denpasar dicantumkan dalam dokumen tersebut. Bahkan, jumlah alamatnya mencapai 31 lokasi, lebih banyak jika dibandingkan dengan daftar nama warga Bali yang tercantum.
Ketua Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra menyatakan ketidakyakinannya dengan nama-nama Bali yang dimuat dalam dokumen. Menurutnya, data itu masih perlu dikaji ulang dan dibuktikan, karena orang-orang Bali yang berada justru bukan nama-nama tersebut.
"Sepertinya belum atau tidak benar, kalaupun benar kecil sekali kepemilikan mereka. Saya khawatir itu hanay no name dan atas nama saja," jelasnya, Rabu (6/4/2016).
Panama Papers memuat sebanyak 2.961 kantor dan klien perorangan, serta 2.400 alamat di seluruh Indonesia.
Panama Papers mengungkap aksi 140 politisi dari seluruh dunia baik masih aktif dan non aktif, 29 miliarder dalam daftar Forbes, sejumlah pesepakbola, hingga artis internasional yang menggunakan jasa perusahaan firma Mossack Fonseca di Panama.
Dokumen ini mengungkapkan keterlibatan 214.000 perusahaan offshore dari 200 negara di seluruh dunia. Dokumen tersebut bocor setelah surat kabar Jerman, Suddeutche Zeitung mendapatkan data mentah.
Data tersebut kemudian diserahkan ke Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (International Consortium of Investigative Journalist/ICIJ) dan disebarkan.
Perusahaan firma Mossack Fonseca terindikasi melakukan operasi rahasia paling illegal sekaligus bernilai tinggi di dunia.
Perusahaan ini diindikasi membantu klien melakukan pencucian uang, menjembatani transasksi illegal, menghindari sanksi, sekaligus menghindar dari kewajiban pajak.
Dalam waktu empat decade terakhir, perusahaan yang didirikan oleh Juergen Mossack dan Ramon Fonseca ini bahkan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum. Namun, operasi bisnis ekstra rahasia dan tertutup tersebut akhirnya terkuak.
Nama-nama identik dengan Bali dalam Dokumen Panama Papers:
1. I Gusti NGurah Adi Suputra
2. I Made Djendra
3. I Nengah Bagiada
4. I Nyoman Djintji
5. I Wayan Arya
6. I Goesti Ben Kel Bagoes Oka
7. Ida Bagus Made Putra Jandhana
8. Anak Agung Alit Wiradarma
9. Anak Agung Gde Agung