Kabar24.com, REYKJAVIK - Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Gunnlaugsson, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (5/4/2016), setelah mendapatkan desakan massa dan oposisi terkait dengan dokumen Panama Papers.
Dalam dokumen Panama Papers dari Mossack Fonseca yang diungkap kepada media massa pada Minggu (3/4) itu Gunnlaugsson dituding telah menilep pajak dan memiliki sejumlah aset bersama istrinya di luar negeri agar terhindar pajak.
Kabar pengunduran diri Gunnlaugsson diwartakan pertama kali oleh televisi Islandia, RUV, yang menyebutkan bahwa Gunnlaugsson mundur sebagai pemimpin pemerintahan koalisi. "Posisi Sigmundur Gunnlaugsson selanjutnya digantikan oleh Menteri Keuangan Sigurdur Ingi Johannasson."
Oposisi Islandia menuduh ada konflik kepentingan yang dilakukan Gunnlaugsson bersama istrinya sehinggga dia menempatkan kekayaan melalui perusahaannya di luar negeri, sementara pemerintahannya gagal meningkatkan kekuatan perbankan.
Islndia, sebuah negara pulau terletak di sebuah gunung berapi di Atlantik Utara berpnduduk 330.000 jiwa. Negeri ini pernah diguncang masalah keuangan ketika sejumlah bank rontok dalam waktu sepekan pada 2008.
Sejak itu, Islandia mengalami guncangan ekonomi dan resesi, serta mengalami kesulitan mengumpulkan modal untuk membangun perekonomiannya. Penempatan dana oleh perdana enteri bersama istrinya dianggap sikap yang menghina bangsa Isla
Terbelit Skandal Panama Papers, PM Islandia Langsung Mundur
Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Gunnlaugsson, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa, 5 April 2016, setelah mendapatkan desakan massa dan oposisi terkait dengan dokumen Panama Papers.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu