Bisnis.com, JAKARTA- Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Gunnlaugsson mengundurkan diri setelah namanya tercantum dalam bocoran dokumen firma hukum Panama, Mossack Fonseca.
Dokumen tersebut menunjukkan PM Gunnlaugsson dan istrinya memiliki perusahaan offshore, Wintris. Data itu tidak diungkapkannya ketika menjadi anggota parlemen.
Dengan demikian dia dituduh menyembunyikan aset keluarga bernilai jutaan dolar. Dia mengatakan bahwa saham miliknya di perusahaan tersebut telah dia jual ke istrinya dan menegaskan dirinya tak bersalah sebagimana dikutip BBC.co..uk, Rabu (6/4/2016).
Lebih dari 70 mantan penguasa dan pejabat yang masih aktif di berbagai negara tercantum di dokumen Mossack Fonseca. Dokumen itu kemudian lebih dikenal dengan sebutan the Panama Papers.
Lebih dari 11,5 juta juta dokumen hukum dan keuangan bocor, yang mulai diterbitkan pada Minggu lalu.
Mereka diduga punya hubungan dengan perusahaan-perusahaan 'yang sengaja didirikan di kawasan yurisdiksi bebas pajak'.
PM Gunnlaugsson adalah 'korban besar' pertama dari kasus ini. Dia mundur setelah ribuan orang berunjuk rasa di depan parlemen di ibu kota Reykjavik mendesak penjelasan dan pertanggungjawaban dirinya.