BHUBANESWAR— Negara bagian India, Odisha, sedang menyiapkan langkan rintisan untuk menghadapi musim panas yang semakin mematikan.
Beberapa langkah yang dilakukan seperti seperti penghentian pekerja di pabrik batu bata selama hari-hari paling panas hingga mengeluarkan peringatan 5 hari sebelum terjadinya serangan gelombang panas.
Pada musim panas sebelumnya, selama seminggu, suhu udara di beberapa negara bagian melebihi 47 derajat celcius . Hari-hari tersebut merupakan serangan gelombang panas paling mematikan sejak 1998.
Meskipun korban tewas di Odisha pada 2015 jauh lebih rendah, sekitar 67 orang, pemerintah saat ini sedang berusaha menyiapkan rencana komprehensif untuk mengatasi serangan panas tersebut dengan tujuan mencegah jatuhnya korban.
“Persiapan menghadapi serangan panas dan tanggap bencana ini mewakili gerakan yang berkembang sebagai respon atas ancaman iklim melalui strategi adaptasi yang kuat yang menghubungan dan memberdayakan masyarakat yang rentan hingga akhirnya mampu menyelamatkan nyawa mereka,” kata Kamal Lochan Mishra, petugas Odhisa State Disaster Management Authority, otoritas manajemen bencana, seperti dikutip dari Reuters (5/4/2016).
Salah satu fokus rencana tersebut adalah pekerja miskin yang pekerjaannya mengharuskan untuk berada di luar ruangan seperti karyawan di lokasi konstruksi, pabrik batu bata dan unit penghancur batu.
Dengan dukungan departemen meteorologi nasional India, Odhisa juga berencana untuk membuat sistem peringatan dini yang lebih luas dalam menghadapi serangan gelombang panas.
Departemen meteorologi India mengeluarkan perkiraan panas lima hari kedepan untuk lebih dari 100 kota di India, meningkatkan kapasitas mereka dalam memperingatkan warga. Per Mei 2016, departemen tersebut juga akan mengeluarkan pembacaan indeks panas untuk pertama kalinya.