Kabar24.com, MANILA - Kelompok Abu Sayyaf belakangan menjadi nama yang paling sering dikaitkan dengan aksi penculikan terhadap kru kapal.
Opini yang muncul, kelompok Abu Sayyaf menculik demi mendapatkan uang tebusan dengan negara asal korban penculikan.
Betulkah semua itu "kerjaan" Abu Sayyaf? Sejauh ini belum ada pernyataan terbuka dari kelompok ini. Namun, yang jelas aksi penculikan kembali terjadi.
Sepekan setelah penyerangan terhadap kapal tunda berbendera Taiwan di selatan Filipina, sekelompok orang bersenjata menculik kru kapal berkebangsaan Malaysia di lepas pantai timur negara bagian Sabah.
“Di bawah todongan senjata, empat orang kru kapal tersebut dibawa menggunakan speed boat ke Filipina bagian selatan sementara tiga orang awak kapal lainnya tertinggal,” ujar seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2016).
Sekelompok pria bersenjata yang dicurigai sebagai militan Abu Sayyaf tersebut juga mengambil laptop, ponsel dan sejumlah uang.
Sementara itu, kapal tunda tersebut berhasil berbalik menuju Sabah setelah para militan bersenjata itu meninggalkan lokasi dengan membawa empat orang kru.
“Kami mengkonfirmasi bahwa kami telah menerima laporan kejadian ini. Kami sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan kami di Malaysia,” ujar juru bicara Militer Mayor Filemon Tan.
Ini merupakan serangan kedua terhadap kapal tunda dalam minggu ini di wilayah perbatasan perairan Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Sebelumnya, sepuluh orang warga negara Indonesia juga diculik pada pencegatan kapal Tunda berbendera Taiwan di daerah Filipina Selatan.
Pemerintah Indonesia mengkonfirmasi ihwal penculikan tersebut. Kementerian Luar Negeri maupun Badan Intelijen Negara menyatakan sudah mengetahui di mana 10 warga negara Indonesia itu disandera.
Selengkapnya silakan klik di sini atau di sini.