Bisnis.com, KEDIRI - Bank Indonesia memandang inflasi Kota Kediri bulan lalu masih terkendali sekalipun tercatat paling tinggi di Jawa Timur.
Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto mengatakan inflasi yang relatif tinggi di antara kota lain itu akibat efek deflasi Februari yang tajam hingga 0,33%, paling dalam di Jatim.
"Jadi, base effect saja. Tidak masalah," ujarnya, Jumat (1/4/2016).
Inflasi Maret tercatat 0,09% yang digerakkan oleh bumbu-bumbuan dan sayuran. Komoditas penyumbang terbesar inflasi mencakup bawang merah, cabai rawit, cabai merah, bawang putih, tomat sayur, kacang panjang, rokok kretek filter, nangka muda, emas perhiasan, dan kangkung.
Djoko sebelumnya menyampaikan kenaikan harga bumbu-bumbuan dan sayuran merupakan fenomena rutin yang terjadi setiap awal tahun, saat musim hujan mencapai puncak, sehingga tak perlu dirisaukan berlebihan.
Menurutnya, akan ada banyak faktor pendorong deflasi pada bulan berikutnya, seperti panen raya padi, penurunan harga BBM dan tarif listrik, serta diskon tarif kereta api.