JAKARTA- Rachel Maryam Sayidina, anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Gerindra untuk Dapil Jawa Barat II, menyatakan surat kepada pihak kedutaan Indonesia di Paris, Prancis hanya bersifat permintaan bantuan informasi karena dirinya dan keluarga sekadar mampir berlibur.
Wasekjen Partai Gerindra itu menceritakan kunjungan ke Paris sebenarnya untuk keperluan pribadi, yaitu berlibur. Adapun tujuan utama kepergiannya ke Eropa adalah untuk menengok saudaranya yang tinggal di Swiss dan Jerman.
“Kami mampir di Paris buat berlibur karena KBRI yang lebih mengetahui mengenai Paris. Saya minta difasilitasi untuk info,” tegasnya dalam pesan singkatnya kepada bisnis.com, Jumat (1/4).
Rachel tiba di Paris, Prancis Senin 21 Maret 2016 pukul 08.00 waktu setempat dan berada di kota Menara Eiffel itu selama 3 hari. Kemudian pada Sabtu 23 Maret melanjutkan perjalanan ke Saarbrücken, Jerman dan selanjutnya bertolak ke Genewa, Swiss pada 24 Maret.
"Saya sama keluarga mau menengok sepupu yang sekolah di Swiss dan kakak ibu yang tinggal di Jerman,” tegasnya dalam pesan singkatnya kepada bisnis.com, Jumat (1/4).
Rachel yang juga dikenal sebagai aktor dan model itu sebelumnya membenarkan memang minta bantuan kepada pihak kedutaan besar untuk dicarikan kendaraan. Akan tetapi, bantuan itu hanya bersifat informasi karena seluruh biaya dibayar sendiri. Pernyataan Rachel yang kini berada di Eropa itu membantah dirinya meminta bantuan pembiayaan kepada pihak kedubes atas fasilitas penjemputan transportasi.
Sebelumnya di media sosial beredar surat anggota komisi I DPR atas nama Rachel Maryam tertanggal 18 Maret 2015 kepada Duta Besar LBPP RI untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andora. Dalam suratnya itu, anggota DPR No. 344 itu meminta bantuan penjemputan di bandara untuk kedatangan dan transportasi lokal di Paris.
Atas surat tersebut, Wakil Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan akan meminta keterangan kepada Rachel apakah yang bersangkutan telah menggunakan uang negara.
Lebih jauh Rachel juga menegaskan surat yang beredar itu benar adanya. Akan tetapi, dia telah berkomunikasi dengan pihak kedutaan melalui telepon yang memastikan bahwa akan membayar seluruh biayanya.