Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendalikan Inflasi, Kediri Aktifkan Operasi Pasar Murni

Pemkot Kediri mengaktifkan operasi pasar murni selama setahun terakhir sehingga inflasi di kota itu hanya 1,71% pada 2015 atau terendah di Jawa Timur.
Operasi pasar. ilustrasi. /Bisnis.com
Operasi pasar. ilustrasi. /Bisnis.com

Kabar24.com, MADIUN--Pemkot Kediri mengaktifkan operasi pasar murni selama setahun terakhir sehingga inflasi di kota itu hanya 1,71% pada 2015 atau terendah di Jawa Timur.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi Kota Kediri Yetty Sisworini mengatakan OPM dilakukan terhadap beberapa komoditas pangan, mencakup beras, telur ayam ras, gula kristal putih, bawang merah, dan minyak goreng.

Menggandeng distributor beras, peternak ayam petelur, pabrik gula, asosiasi bawang merah, dan pasar modern, otoritas perdagangan Kota Kediri itu meminta pelaku usaha menjual dengan harga dasar alias harga barang saat keluar pabrik minus biaya transportasi.

Biaya transportasi ditanggung oleh Pemkot Kediri dengan anggaran Rp50 juta saat menggelar OPM menjelang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Biaya transportasi sebagian komoditas juga ditanggung Bank Indonesia Perwakilan Kediri.

"Dengan subsidi biaya transportasi, kami menjual bahan pangan di bawah harga pasar," kata Yetty dalam Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah seeks-Karesidenan Kediri dan Madiun, Senin (21/3/2016).

Sebagai contoh, gula kristal putih dijual Rp10.500 per kg, di bawah harga pasar kala itu Rp12.000 per kg. Beras dijual Rp44.000 per 5 kg, di bawah harga pasar Rp46.000 per 5 kg.

Instrumen itu, kata Yetty, efektif mengendalikan ekspektasi harga karena pedagang mempertimbangkan ulang kenaikan harga.

Menurutnya, langkah yang dilakukan TPID Kota Kediri itu menjadi pelengkap instrumen pasar murah yang digelar Pemprov Jatim. Berbeda dengan pasar murah yang menawarkan paket sembako, OPM dilakukan terhadap komoditas yang berbobot inflasi tinggi.

Operasi itu dilakukan saat komoditas mengalami gejolak tinggi yang didahului dengan analisis terhadap pola perubahan harga. Selain itu, OPM menyasar seluruh masyarakat, berlainan dengan pasar murah yang hanya membidik masyarakat kurang mampu.

"Karena semua masyarakat bisa menikmati, dampak OPM sangat masif. Ini berbeda dengan dampak pasar murah yang relatif kurang karena sasarannya sudah ditentukan, yakni masyarakat kurang mampu," jelas Yetty.

Untuk 2016, Pemkot akan memperluas komoditas OPM dengan merambah cabai dan ayam pedaging. Anggaran yang disediakan tahun ini pun lebih besar, yakni Rp215 juta, karena OPM juga akan dilakukan menjelang Idulfitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper