Bisnis.com, SEMARANG - Merasa dipersulit, warga Kali Apu Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, nekat menambang galian golongan C tanpa izin.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan dialog dengan warga setempat yang berprofesi sebagai penambang pasir tradisional di lokasi galian tersebut.
Bandi, warga setempat, mengaku pernah mengurus perizinan. Karena selalu mendapat penolakan, dirinya lalu memilih menambang secara ilegal. "Saya pernah urus izin, tapi sulit di tingkat kabupaten. Tidak keluar-keluar," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (18/3/2016).
Jumarno mengatakan tidak tahu cara mengurus dan mendapatkan izin penambangan. Dia juga takut prosesnya akan lama dan mahal.
Dalam dialog tersebut warga meminta agar tetap diperbolehkan menambang, dan dicarikan solusi agar kegiatannya tidak melanggar hukum. Menurut mereka, terdapat sekitar 3.000 orang yang menggantungkan nasibnya dalam usaha galian.
Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar mengusulkan agar masyarakat membuat kelompok penambangan rakyat, dan mengurus perizinan penambangan. Menurutnya, penolakan terjadi karena warga tidak mau menambang di lokasi yang diperbolehkan.
"Kalau kalian mau diatur, mau ditempatkan di lokasi yang diperbolehkan, kalian buat kelompok dan urus perizinannya. Nanti saya bantu percepatannya," ujarnya.
Dia berharap warga Desa Klakah bisa menjadi percontohan penambangan rakyat yang taat peraturan. Dia juga meminta agar pengangkutan pasir tidak melebihi tonase.
Ganjar mengancam akan membuat jembatan timbang portable bahkan menyetop penambangan, jika pengangkutan masih melebihi tonasi. Kelebihan tonase tersebut mengakibatkan ruas jalan Solo-Selo-Borobudur menjadi rusak selama ini.