Kabar24.com, JAKARTA – Fenomena Equinox yang memicu suhu udara lebih panas sekitar 9 derajat celcius dari kondisi normal diperkirakan segera menghantam Malaysia, Singapura dan Indonesia dalam lima hari mendatang.
Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura alias NEA (National Envirnonment Agency) menyatakan musim panas yang kering ini bisa membuat temperatur berkisar 33-36 derajat celcius dalam beberapa hari ke depan. Data NEA sebelumnya menunjukkan suhu udara pada Maret pada tahun sebelumnya padahal hanya berkisar 27 derajat Celcius.
Informasi yang dikutip dari Straitstimes.com, Jumat (18/3/2016) menyatakan prediksi NEA tersebut berdasarkan pada tiga faktor utama: pengaruh dari fenomena El Nino, yaitu kondisi cuaca abnormal yang mencakup memanasnya suhu di Samudra Pasifik dekat garis Khatilistiwa; munculnya udara kering dan panas di sejumlah kawasan; dan munculnya Equinox.
Kemungkinan, Equinox terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada 20 Maret dan 22 September, saat posisi matahari pada siang hari tepat berada di atas kepala. Sinar matahari yang mencapai permukaan bumi berada pada kondisi yang paling intensif dan berkontribusi pada meningkatnya suhu bumi pada siang hari.
Dalam pesan berantai yang diterima Bisnis, masyarakat yang menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem ini disarankan tetap tinggal di dalam rumah terutama dari pukul 12.00-15.00 setiap hari.
Hal ini karena suhu akan berfluktuasi bahkan bisa sampai 40 derajat Celcius. Hal ini dapat dengan mudah menyebabkan dehidrasi. Atas keadaan yang mungkin terjadi, diharapkan warga menjaga diri agar tidak dehidrasi.
“Setiap orang harus mengonsumsi sekitar 3 liter cairan setiap hari. Memonitor tekanan darah. Kemungkinan mendapatkan serangan panas, mandi air dingin sesering mungkin, mengurangi makan daging, perbanyak makan buah dan sayuran,” tulis pesan tersebut.
Selain itu, perlu pula menempatkan lilin yang tidak terpakai di luar rumah. Jika lilin bisa meleleh, berarti udara dalam tingkat yang berbahaya. “Selalu menempatkan ember dengan air setengah penuh di ruang tamu dan di setiap kamar untuk menjaga suhu tetap lembab,” lanjut pesan itu.
Pengalaman pertama di Malaysia dan Singapura, heat stroke yang tidak memiliki gejala indikasi. Setelah pingsan, yang serius berbahaya seperti kegagalan organ dalam.