Bisnis.com, AIR UPAS- Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat Ketapang masih memerlukan peningkatan ketimbang kabupaten lain di Kalimantan Barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statisitik Kalimantan Barat (2013), Ketapang sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi kedua setelah Melawi dengan 12,85%.
Sementara itu BPS Kabupaten Ketapang (2014) mencatat jumlah penduduk kurang mampu mencapai 54.200 jiwa dengan tingkat garis kemiskinan Rp 330,763 per kapita.
Hal itu pula yang mendorong PT Pertiwi Lenggara Agromas (Sampoerna Agro) bersama Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO) melanjutkan komitmen dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kecamatan Air Upas dan Kecamatan Marau, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Menurut keterangan tertulis yang diterima Bisnis Senin (14/3) Sampoerna Agro lebih jauhnya akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui berbagai program pelatihan pemberdayaan dan program peningkatan mutu pendidikan masyarakat setempat.
Program Pemberdayaan Komunitas Perempuan berfokus pada program pelatihan di bidang budidaya ikan air tawar, pemanfaatan pekarangan untuk budidaya sayur sehat serta keterampilan menjahit.
Program ini membantu masyarakat Air Upas untuk mandiri dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Sebanyak 65 orang penerima manfaat berhasil membentuk kelompok usaha bersama, serta memanfaatkan hasil budidaya ikan dan sayuran serta hasil karya menjahit sebagai salah satu sumber dana perekonomian mereka dan membantu perekonomian keluarga.
Pada acara penutupan program, penerima manfaat program memamerkan hasil budidaya sayur dan ikan, serta produk olahannya. Kelompok menjahit melakukan peragaan busana keluarga dan memamerkan gaun kreasinya.
Sedangkan Program Pengembangan Profesionalisme Pendidik berfokus pada pengembangan lanjutan profesionalisme untuk para guru dan kepala sekolah dalam hal instruksi pembelajaran yang efektif dan pembentukan guru inti atau guru tutor untuk tingkatan sekolah dasar (SD).
Progam Pengembangan Profesionalisme pendidik telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pedagogi tenaga pendidik sebanyak 40 orang yang tersebar di 19 SD di kecamatan Air Upas dan kecamatan Marau.
Tema kegiatan ini berupa penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat bantu ajar. Pada guru tutor yang telah dibekali melakukan diseminasi atau pengimbasan materi kepada rekan sejawatnya, agar dampak positif program lebih terasa manfaatnya secara berkelanjutan.
Program ini merupakan bentuk kontribusi nyata kami dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan profesionalisme pendidik dan kegiatan kewirausahaan komunitas perempuan khususnya di sekitar area operasional PT PLA,
Pada kesempatan yang sama, Gusman Yahya selaku Head PSF-School Development Outreach mengungkapkan perlunya sinergi berkesinambungan antara Pemerintah dan pihak swasta guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas tenaga pendidik serta mutu pendidikan, kata Agus Lamarauna, Managing Director Kalimantan Sampoerna Agro
Kedua program yang dijalakan PSF-SDO dan Sampoerna Agro ini bentuk dukungan bagi pelaku usaha kecil, kreativitas masyarakat dan menjembatani pemasaran produk masyarakat serta memperluas kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan guru di daerah Ketapang, khususnya kecamatan Air Upas dan Kecamatan Marau,pungkasnya
