Bisnis.com, KEDIRI -- ank Indonesia memproyeksi inflasi Kota Kediri tahun ini 3,8% plus minus 1, terakselerasi dari tahun lalu yang melaju 1,7%, karena permintaan kembali bergeliat setelah melemah. Inflasi 2015 merupakan yang terendah setidaknya dalam kurun 2009-2015.
Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto menuturkan konsumsi di Kota Kediri sempat terpengaruh oleh ketidakpastian ekonomi di level nasional. Meskipun demikian, kata dia, inflasi di wilayah itu sebenarnya didominasi oleh pergerakan harga pangan bergejolak (volatile foods) ketimbang inflasi inti.
Adapun penurunan harga barang yang diatur pemerintah (administered price), seperti BBM dan tarif listrik, diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun.
"Lagipula, moda transportasi di kota ini hanya kereta dan bus, jadi (inflasi) relatif terkendali," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Bank sentral mengestimasi El Nino bukan risiko yang besar bagi produksi pangan di Kediri dan sekitarnya.